JPMorgan Sebut Ada yang Lebih 'Ngegas' dari Bitcoin, Apa Itu?

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
23 February 2021 14:34
Cryptocurrency Pertama J.P. Morgan (CNBC Indonesia Tv)
Foto: Cryptocurrency Pertama J.P. Morgan (CNBC Indonesia Tv)

Jakarta, CNBC Indonesia - Adopsi digital era pandemi nyatanya bukan jadi milik Bitcoin, walaupun fenomena nilai mata uang itu yang terus menanjak. Menurut para analis JPMorgan, cerita sesungguhnya adalah milik financial technology.

JPMorgan memang tak menyingkirkan fakta jika harga Bitcoin terus melonjak. Apalagi dengan sejumlah perusahaan besar mengumumkan sudah menerima transaksi menggunakan mata uang itu, sebut saja Tesla, BNY Mellon dan Mastercard.

"Namun inovasi fintech dan kenaikan permintaan pada layanan digital merupakan cerita sesungguhnya Covid-19 dengan munculnya startup online dan ekspansi platform digital lewat kredit dan pembayaran," kata JP Morgan, dikutip CNBC Internasional, Selasa (23/2/2021).

Mereka juga menambahkan jika persaingan antar bank dan fintech (pinjaman online/pinjol) semakin ketat. Termasuk dengan adanya raksasa teknologi yang memiliki platform digital terkuat akibat akses data pada konsumennya.

Raksasa teknologi juga makin memperlihatkan minatnya pada layanan keuangan. Sebut saja Apple yang merilis kartu kredit dengan kerja sama bersama Goldman Sachs, sementara pengguna Google dapat membuka akun giro setelah kolaborasi perusahaan bersama Citigroup.

Analis JPMorgan menyatakan kerjasama keuangan dan teknologi sudah ada, dengan bank meningkatkan investasinya untuk memperkecil kesenjangan teknologi. Selain itu persaingan bank AS dan fintech juga ada bersama dengan peraturannya.

"Bank tradisional bisa menjadi pemenang di era digital karena keunggulannya dari franchise deposit, manajemen resiko dan regulasi," kata JP Morgan.

Untuk Bitcoin, JPMorgan menyebutnya sebagai pertunjukan sampingan ekonomi. Namun memang kenaikan harga saat ini akan terus terjadi.

Para analis dari JPMorgan memprediksi nilainya bisa mencapai US$146 ribu atau setara Rp2,05 miliar. Sebab menurut para analis, Bitcoin bersaing dengan emas sebagai lindung nilai paling potensial yang melawan krisis Covid-19.

Tapi nilai tersebutpun bergantung pada volatilitas Bitcoin yang menyatu dengan emas. Kemungkinannya dapat terjadi bertahun-tahun lagi.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prediksi JP Morgan: Harga Bitcoin Rp 2,9 M per Koin di 2022

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular