Bisnis HP Anjlok Gegara Trump, Huawei Lirik Peternakan Babi

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
22 February 2021 10:57
Logo perusahaan di kantor Huawei di Beijing, 6 Desember 2018. REUTERS / Thomas Peter
Foto: Logo perusahaan di kantor Huawei di Beijing, 6 Desember 2018. REUTERS / Thomas Peter

Jakarta, CNBC Indonesia - Huawei mulai melirik potensi bisnis lain setelah sejumlah bisnisnya yakni ponsel dan pengembangan jaringan tak kunjung membaik. Perusahaan itu dikabarkan melirik bisnis di bidang peternakan babi dan pertambangan untuk mengisi sumber pendapatan lain.

Seperti diketahui Huawei telah mendapatkan sanksi dari pemerintah AS selama lebih dari dua tahun. Raksasa teknologi dari China itu dilarang mengakses komponen vital setelah pemerintahan Donald Trump saat itu menuding Huawei sebagai ancaman bagi keamanan nasional AS.

AS juga mengklaim jika Huawei membagikan data penggunanya pada pemerintahan China. Tudingan itu juga berulang kali dibantah oleh pihak perusahaan.

Larangan ini membuat Huawei juga kesulitan mendapatkan microchip yang jumlahnya terbatas, serta menurunnya penjualan smartphone sebanyak 42% pada kuartal terakhir 2020 lalu. Selain itu juga pengembangan 5G tersendat akibat sejumlah negara termasuk Inggris yang takut akibat keamanan nasional.

Akibat hal ini perusahaan mulai mencari cara dengan tetap menggunakan teknologi sebagai dasarnya. Huawei menggunakan Artificial Intelligence atau AI di peternakan babi dan industri pertambangan batu bara, dikutip BBC, Senin (22/2/2021).

Berlanjut ke halaman berikutnya >>>>

Negara China merupakan industri peternakan babi terbesar dan rumah bagi hewan hidup itu di dunia. Dengan teknologi AI dapat membantu mendeteksi penyakit serta melakukan pelacakan bagi babi.

Dengan teknologi face recognition atau pengenalan wajah dapat mengidentifikasi babi serta teknologi lainnya memonitor berat badan, diet serta olahraga mereka.

Huawei juga telah mengembangkan pengenalan wajah ini dan juru bicara perusahaan mengatakan jika peternakan babi jadi cara revitaliasasi sejumlah industri tradisional dengan teknologi informasi.

"Peternakan bagi jadi contoh lainnya bagaimana kami merevitalisasi sejumlah industri tradisional dengan Tik (Teknologi Informasi dan Komunikasi) untuk membuat lebih banyak nilai pada industri di era 5G," jelas juru bicara Huawei.

Berlanjut ke halaman berikutnya >>>>

Teknologi di penambangan batu bara ini telah diumumkan oleh pendiri dan kepala eksekutif Huawei, Ren Zhengfei. Dia mengumumkan adanya laboratorium inovasi penambangan di Provinsi Shanxi Utara China.

Ren Zhengfei menginginkan pengembangan teknologi pada pertambangan untuk pekerja yang lebih sedikit, keamanan, dan lebih efisien. Selain itu dia mengatakan juga memungkinkan penambangan batu bara menggunakan jas dan dasi di tempat kerjanya.

Selain itu, Ren mengatakan perusahaannya masih dapat bertahan tanpa bergantung pada penjualan ponsel. Huawei berekspansi pada produk lain yakni televisi, komputer dan tablet.

Berhubungan dengan sanksi AS, Ren Zhengfei mengatakan agak sulit negara itu menghapus nama Huawei dari daftar entitas.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular