Indonesia & Negara Lain yang Bakal Pakai Vaksin Astrazeneca

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
19 February 2021 09:50
Vaksin Oxford-AstraZeneca COVID-19
Foto: Vaksin Oxford-AstraZeneca COVID-19 (AP Photo/Andre Penner)

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa waktu lalu, WHO telah mengeluarkan ijin penggunaan darurat pada AstraZeneca yang dirilis melalui Covax. Lembaga PBB itu menyatakan proses pengujian dilakukan kurang dari empat minggu dan penilaiannya terdiri dari data kualitas, keamanan efikasi, dan manajemen resiko serta kesesuaian program.

Dengan keluarnya izin darurat (emergency use authorization) untuk AstraZeneca akan semakin banyak negara yang bisa memulai program vaksinasinya.

"Negara yang tidak punya akses akhirnya bisa memulai vaksinasi pada pekerja kesehatan dan populasi dengan resiko, berkontribusi dengan tujuan fasilitas Covax yakni pendistribusian vaksin yang adil," kata Asisten Direktur Jenderal WHO untuk Akses Obat dan Produk Kesehatan, Mariangela Simao.

Sejumlah negara sebenarnya sudah berencana hingga telah menggunakannya vaksin ini untuk program vaksinasinya. Salah satunya Indonesia yang juga bersiap mengeluarkan ijin penggunaan darurat pada AstraZeneca.

Berikut lima negara pengguna AstraZeneca yang dirangkum CNBC Indonesia dari berbagai sumber, Jumat (19/2/2021).

Halaman 2>>

Indonesia

Indonesia memastikan menggunakan AstraZeneca jadi salah satu vaksin dalam program vaksinasinya. Setelah WHO mengeluarkan EUA, Indonesia juga bersiap mengeluarkan ijin yang sama untuk penggunaan di Indonesia.

Disampaikan Kepala BPOM, Penny Kusumastuti Lukito, jika tiap negara diminta menerbit EUA masing-masing. Saat ini pihaknya sedang menunggu data terkait vaksin dan sebagai otoritas obat yang mangawasi, melindungi dan memonitor distribusi vaksin memburuhkan data aspek mutu dan kualitasnya.

"Menerbitkan emergency use authorization secepatnya menerima data dari WHO. Mudah-mudahan dalam waktu dekat memberikan emergency use authorization sehingga segera AstraZeneca melalui distribusi multilateral masuk ke Indonesia," kata Penny saat itu.

Inggris

Inggris telah mulai menggunakan AstraZeneca sejak Januari lalu. Vaksin juga telah mendapatkan ijin penggunaan pada Desember 2020 dan menurut AstraZeneca saat itu berencana memasok jutaan dosis pada kuartal pertama.

AstraZeneca menyediakan total hingga 100 juta dosis atau dapat digunakan bagi 50 juta orang di Inggris. Penyediaan vaksin itu akan dilakukan secara bertahap.

Suntikan vaksin Oxford-Astrazeneca dilakukan untuk kelompok prioritas, termasuk bagi lansia yang menjadi penghuni dan staf di panti jompo. Selain itu juga diberikan pada masyarakat yang rentan secara klinis, dikutip CNBC Internasional.

Australia

Regulator Australia telah menyetujui penggunaan AstraZeneca di negara tersebut. Kepala Therapeutic Goods Administration, John Skerritt mengatakan tidak ada batasan usia penggunaan vaksin karena tidak ada alasan mencurigai AstraZeneca tidak efektif untuk lansia.

John juga menolak anggapan soal janji keefektifan valsin mencapai 90%, menurutnya perbandingan tidak terlalu relevan. Dia mengatakan jika AstraZeneca menunjukkan efikasi 100% melawan penyakit parah, kesakitan dan kematian, dikutip The Guardian.

Ijin pada AstraZeneca ini menambah jumlah vaksin yang digunakan di Australia. Sebelumnya negara itu telah kedatangan 142 ribu vaksin Pfizer.

Korea Selatan

Korea Selatan menjadi negara berikutnya yang mengizinkan penggunaan AstraZeneca, termasuk untuk lansia. Walaupun saat itu ada peringatan dari panel penasihat mengenai kurangnya data efikasi untuk pasien yang lebih tua.

Namun akhirnya Korea Selatan membatalkan keputusannya satu minggu ke depan. Melansir Reuters, pemerintah setempat menyatakan tidak akan menggunakan AstraZeneca pada masyarakat berusia 65 tahun ke atas.

Korea Selatan juga mengutangi target utama karena ada penundaan pengiriman dari skema berbagi vaksin secara global, Covax.

India

AstraZeneca juga telah disetujui digunakan di India. Izin tersebut dikeluarkan otoritas obat setempat pada awal Januari lalu.

Selain AstraZeneca, India juga mengeluarkan izin vaksin dari perusahan lokal Bharat Biotech yang melakukan kerjasama dengan lembaga pemerintah India.

Produsen vaksin terbesar dunia, Institute Serum India menyatakan telah membuat antara 50 dan 60 juta dosis sebulan dari Astrazeneca-Oxford. Selain itu juga lebih murah dari Pfizer-BioNTech serta mudah disimpan dan diangkut.



Next Page
5 Negara
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular