Fenomena Bitcoin: Mungkin Dunia Sudah Tak Butuh Bank Sentral!

Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
10 February 2021 14:10
bitcoin
Foto: Bitcoin (REUTERS/Benoit Tessier)

Researcher asal Argentina, Sergio Demian Lerner kepada CNBC Internasional, menyebut Satoshi Nakamoto mengakumulasikan jutaan Bitcoin di kantongnya sebelum menghilang.

Makalah bertajuk 'Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System' tersebut berisi tentang sistem yang menjadi tulang punggung bitcoin, yakni blockchain.

Seperti judul makalah Satoshi, bitcoin membawa nafas peer-to-peer atau desentralisasi sehingga setiap pengguna atau pemilik akun wallet bitcoin adalah bank sentral bagi dirinya sendiri. Para pengguna bitcoin bisa mengirimkan 'uang' atau melakukan transaksi dalam seketika di seluruh dunia, tanpa money changer dan dapat langsung dibelanjakan di merchant tertentu.

Penggunaan bitcoin menjadi sangat simpel. Hanya memerlukan scanner QR dan keranjang atau dompet (bitcoin wallet) yang tersedia dalam aplikasi. Syaratnya hanya dua, yaitu jaringan internet dan telepon pintar alias smartphone.

Mekanisme kerja blockchain berawal dari setiap transaksi yang dilakukan oleh seseorang akan tercatat dalam sebuah buku kecil milik masing-masing pengguna atau disebut block. Dalam block, akan tercantum tiga informasi dasar mengenai transaksi, yaitu siapa pengirim, siapa penerima dan jumlah bitcoin yang ditransaksikan.

Dalam setiap transaksi, setiap pengguna (user) akan mendapat dua kunci, yaitu kunci pribadi (private key) dan kunci publik (public key). Kunci pribadi bertujuan untuk menuliskan catatan transaksi yang dilakukan oleh seseorang atau pihak pertama di dalam block personal, sementara kunci publik digunakan oleh pihak kedua serta seluruh pengguna untuk mencatat transaksi tersebut. Dalam transaksi tersebut, pihak kedua juga akan mendapat kunci pribadi yang akan menuliskan transaksi di blocknya.

Bitcoin pertama ditransaksikan secara private di mana tidak ada yang mengetahui siapa saja yang menggali (Bitcoin didapatkan dengan menambang) dan mentransaksikannya. Beberapa legenda Bitcoin percaya Satoshi sendiri yang bertransaksi pertama kali.

Kemudian disebutlah sosol Hal Finney.

Banyak yang berspekulasi Hal Finney sendiri adalah si Satoshi Nakamoto itu. Sayangnya Hal Finney telah meninggal dunia pada 2014 lalu. Sebagai informasi Hal Finney merupakan Computer Scientist dan developer PGP Corporation.

Bitcoin mendapatkan atensi pertama kali pada Mei 2010. Ketika itu Laszlo Hanyecz membeli dua pizza Papa John dari salah satu penggila Bitcoin. Laszlo membayar dua buah pizza dengan 10.000 keping Bitcoin. (Jika dihargai sekarang mungkin sekitar Rp 6,5 triliun [Asumsi 1 keping bitcoin berharga Rp 650 juta].

Halaman Selanjutnya >> Tak Percaya Bank Sentral

(dru)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular