
RI Butuh 10 Tahun Vaksinasi Covid? Jangan Salah Tangkap Yah!

Vaksinasi di Indonesia sudah berjalan kurang lebih tiga minggu. Dari minggu pertama ke minggu kedua jumlah dosis vaksin Covid-19 yang disuntikkan naik 181%. Namun dari minggu kedua sampai minggu ketiga terjadi perlambatan yang signifikan.
Rata-rata dosis vaksin yang disuntikkan per hari hanya naik 10%. Jika tren ini berlanjut tentulah untuk memvaksinasi 75% dari total populasi butuh waktu lebih dari 10 tahun.
Jika target populasi yang harus divaksinasi untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) hanya 70% maka waktu yang dibutuhkan mencapai sasaran target dipatok satu tahun saja, maka setiap harinya harus ada setidaknya 1 juta dosis vaksin disuntikkan.
Namun untuk periode awal-awal vaksinasi, agar mencapai jumlah tersebut butuh waktu dan tidak bisa serta merta terjadi begitu saja dalam waktu singkat.
Lagipula untuk melakukan vaksinasi terhadap ratusan juta penduduk di Indonesia yang berada di Sabang-Merauke dalam waktu yang singkat tentulah sebuah target yang sangat ambisius.
Apabila dalam satu hari rata-rata jumlah vaksin yang disuntikkan mencapai 100 ribu, maka Indonesia butuh waktu setidaknya 10,3 tahun untuk mencapai herd immunity. Jika rata-rata per harinya naik 250 ribu dosis maka waktu yang dibutuhkan akan semakin pendek yaitu sekitar 4,1 tahun.
Kalau satu hari ada 500 ribu dosis yang disuntikkan maka butuh waktu setidaknya 2 tahun. Artinya skenario yang paling realistis dan optimistis sebenarnya di kisaran 2-5 tahun untuk memenuhi target herd immunity.
Ukuran populasi yang besar, wilayah geografis yang luas dan terfragmentasi, anggaran yang cekak, hingga kapasitas manufaktur yang masih terbatas juga menjadi faktor pengganjal untuk mewujudkan herd immunity di Indonesia.
Hanya negara-negara dengan ukuran populasi yang kecil dan kaya raya (pendapatan per kapita tinggi) serta akses terhadap vaksin Covid-19 yang memadai saja yang bakal mencapai target herd immunity terlebih dahulu.
Maka dari itu, ketimpangan akses terhadap vaksin Covid-19 dan juga perbedaan kecepatan vaksinasi membuat pemulihan ekonomi global juga tidak akan terjadi secara seragam.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/roy)[Gambas:Video CNBC]