
New Delhi Semakin Dekat dengan Herd Immunity, RI Kapan?

Jakarta, CNBC Indonesia - Media daring lokal India yaitu The Indian Express melaporkan bahwa hasil studi serologis di New Delhi menunjukkan bahwa lebih dari 50% orang yang disurvei telah memiliki antibodi Covid-19. Ini merupakan angka tertinggi sejak ibu kota India tersebut mengadakan survei.
Pada Agustus tahun lalu, survei pertama dilakukan oleh pemerintah Delhi. Hasilnya 29,1% orang yang disurvei memiliki antibodi. Angka tersebut turun menjadi 25,1% pada September dan menjadi 25,5% pada Oktober.
Pusat Pengendalian Penyakit Nasional (NCDC) juga telah melakukan serosurvey pada bulan Juli, dimana antibodi telah terdeteksi pada 23% dari total orang yang disurvei. Menariknya kenaikan proporsi orang yang memiliki antibodi Covid-19 ini justru terjadi saat kasus infeksi harian melandai.
Hingga kemarin (26/1/2021) India melaporkan kurang dari 10 ribu kasus baru infeksi Covid-19. Angkanya turun drastis dibandingkan dengan bulan September di tahun 2020 yang hampir mencapai 100 ribu kasus infeksi dalam sehari.
India memang terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas tes Covid-19 untuk mendeteksi sedini mungkin penyebaran dan dinamika merebaknya wabah yang diakibatkan oleh virus Corona jenis baru itu (SARS-CoV-2).
Delhi maupun wilayah lain terus menggenjot jumlah tes baik dengan menggunakan swab PCR maupun rapid antigen.
Kenaikan proporsi orang yang memiliki antibodi Covid-19 saat kasus infeksi harian terus menurun membuat ilmuwan dan epidemiolog berpendapat bahwa sebenarnya lebih banyak orang yang terjangkit penyakit yang menyerang sistem pernapasan ini daripada yang dilaporkan.
Ada kemungkinan besar bahwa kasus tanpa gejala lebih banyak terjadi dibandingkan kasus yang dilaporkan dengan gejala, sehingga hal tersebut luput dari pemantauan dan tes.
Menurut salah seorang ahli dari bernama Dr Shobha Broor selaku mantan kepala mikrobiologi di AIIMS, hasil survei serologis tersebut mengindikasikan banyak kasus tanpa gejala yang terjadi dan New Delhi semakin dekat dengan fenomena kekebalan komunitas atau herd immunity.
Mewujudkan herd immunity merupakan tujuan utama berbagai negara yang terjangkit Covid-19 saat ini. Apabila kekebalan komunal terbentuk maka ekonomi diharapkan bakal pulih kembali.
Secara sederhana herd immunity merujuk pada ambang batas proporsi dari suatu populasi yang memiliki kekebalan terhadap suatu penyakit. Jika ambang batas tersebut dicapai maka wabah bisa ditekan.
Apabila angka herd immunity berada di 70%. Artinya butuh 70% dari total populasi yang memiliki kekebalan terhadap suatu penyakit agar seluruh populasi bisa diselamatkan, dalam kasus ini adalah Covid-19. Herd immunity dapat ditempuh melalui dua jalur. Ada yang caranya radikal ada yang tidak.
Secara radikal herd immunity bakal terbentuk ketika suatu populasi secara terus menerus dan masif terpapar ke suatu patogen lewat berbagai jalur transmisinya. Setelah mereka terjangkit suatu penyakit maka sistem kekebalan tubuhnya akan mengaktifkan mekanisme perlawanan. Salah satunya adalah dengan pembentukan antibodi.
Cara yang kedua adalah dengan vaksinasi. Melalui pemberian vaksin imun seseorang dirangsang untuk aktif, sehingga ketika suatu saat terpapar terhadap suatu patogen tubuh menjadi lebih siap.
Untuk kasus di India, agar bisa menyimpulkan apakah negara tersebut sudah semakin mendekati apa yang disebut sebagai herd immunity, perlu dilakukan survei serologis lebih banyak lagi.
Kendati banyak orang di Delhi yang sudah memiliki senjata berupa antibodi. Bukan berarti program vaskinasi dihentikan. Vaksin tetap dibutuhkan karena selama ini program imunisasi dengan vaksin merupakan yang paling aman.