Mohon Maaf! Pengembangan 2 Vaksin Covid-19 Ini Disetop

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
26 January 2021 14:15
Infografis: Hampir 100 Ribu Kasus, Adakah Vaksin Obat Corona?
Foto: Infografis/Hampir 100 Ribu Kasus, Adakah Vaksin Obat Corona?/Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Saat semua perusahaan farmasi dunia berlomba-lomba menemukan vaksin untuk mengakhiri pandemi Corona Merck & Co malah menghentikan pengembangan 2 vaksin Covid-19.

Sebagai gantinya Merck memilih fokus pada pengembangan penelitian perawatan Covid-19 obat antivirus oral yang diharapkan selesai pada akhir Maret 2021, seperti dikutip Reuters, Selasa (26/1/2021).

Merck memang terlambat ikut dalam perlombaan pengembangan vaksin Covid-19 karena hingga kini belum menemukan formula yang tepat untuk vaksin.

Dalam uji coba awal, kedua vaksin Covid-19 eksperimental Merck menghasilkan respons kekebalan yang lebih rendah dari pasien positif Covid-19 yang telah pulih. Respons vaksin ini juga lebih rendah ketimbang vaksin lainnya.

Pengumuman tersebut merupakan kemunduran dalam memerangi pandemi dan datang sebulan setelah Sanofi dan GlaxoSmithKline menunda peluncuran vaksin hingga akhir 2021. Mereka menyebut ingin berhati-hati dalam meluncurkan vaksin.

Untuk mengakhiri pandemi Covid-19 di dunia, miliaran penduduk bumi perlu disuntik vaksin. Tidak semua perusahaan mampu memproduksi miliaran dosis vaksin dalam waktu bersamaan sehingga dibutuhkan lebih banyak produsen vaksin menghasilkan vaksin Covid-19.

Saat ini baru ada enam vaksin Covid-19 yang dipakai untuk melawan Covid-19. Di antaranya vaksin Moderna, Pfizer, Sinovac, Sinopharm, AstraZeneca, Sputnik V. WHO sendiri mencatat ada 200 lebih vaksin yang dikembangkan buat lawan Covid.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dimulai 12 Januari 2022, Segini Prediksi Harga Vaksin Booster

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular