Round Up Terpopuler Sepekan

Kebijakan WhatsApp Bikin Heboh, Main-main dengan Privasi!

Roy F, CNBC Indonesia
23 January 2021 09:20
Infografis/fitur-fitur whatsapp yang akan segera hadir/Aristya Rahadian
Foto: Infografis/fitur-fitur whatsapp yang akan segera hadir

Bos WhatsApp, Will Cathcart buka suara soal kebijakan privasi terbaru platformnya setelah sempat heboh beberapa waktu lalu. Dalam sebuah wawancara dia mengungkapkan mengetahui jika aturan itu membuat kebingungan bagi para penggunanya.

"Kami sadar pembaruan membuat bingung dan kami ingin melakukan segala cara untuk meyakinkan pengguna kami," kata Cathcart, dikutip Gadgets Now, ditulis Sabtu (23/1/2021).

Dia juga meyakinkan jika aktivitas pengguna yakni mengirimkan pesan dan panggilan tidak akan terusik. Sebab keduanya dilindungi oleh enkripsi dari ujung ke ujung.

Sementara yang terjadi menurutnya adalah WhatsApp menawarkan pilihan untuk pengguna bisa mengelola obrolan dalam infrastruktur Facebook yang aman. Chatcart juga menjelaskan peran induk usahanya sebagai pengelola pesan yang aman dalam instruksi dan atas nama bisnis.
Dia juga mengatakan jika akun bisnis WhatsApp yang mendapatkan dukungan Facebook akan tertera dalam pesan di atas layar chat. Dengan begitu akan kembali lagi apakah pengguna mau meneruskan mengirimkan pesan pada akun itu atau tidak.

"Terserah pada pengguna apakah akan atau tidak mengirimkan pesan pada (akun) bisnis di WhatsApp atau mereka ingin berkomunikasi secara ketat dengan teman-teman mereka," kata dia.

Monetisasi WhatsApp juga salah satu yang dibicarakannya sebab bentuk platform yang merupakan pertukaran pesan pribadi. Menilik kebelakang, masalah ini jadi alasan pendiri Brian Acton keluar dari perusahaan hanya tiga tahun setelah akuisisi dengan Facebook.
Cathcart mengakui jika pihaknya berusaha memikirkan cara membangun bisnis namun privasi dan percakapan orang tetap aman terjaga. Itu sebabnya menjadi alasan WhatsApp terus mengungkapkan rencana perusahaan selama beberapa waktu terakhir.

Salah satunya adalah sejumlah akun bisnis harus membayar untuk dapat menikmati layanan WhastApp. Selain itu juga membuka opsi menjual langsung dalam chat dengan pengguna.

"Kami berencana untuk membebaskan biaya pada sejumlah bisnis untuk layanan ini, di sisi lain, aplikasi tetap tersedia gratis untuk digunakan orang lain," jelasnya.

Halaman Selanjutnya >> Aksi Menteri Johnny

(dru)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular