RI Mulai Vaksinasi, Menkes: Orang Malaysia Protes Belum Dapat

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
21 January 2021 12:44
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menerima vaksinasi Covid-19 Perdana di Indonesia, 13 Januari 2021. (tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Foto: Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menerima vaksinasi Covid-19 Perdana di Indonesia, 13 Januari 2021. (tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia sudah memulai proses vaksinasi Covid-19, dengan menggunakan vaksin milik Sinovac Biotech asal China. Belum semua negara di dunia mengamankan pasokan vaksin ini, salah satunya Malaysia.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan Indonesia menjadi salah satu negara yang sudah berhasil mengamankan pasokan vaksin.

"Indonesia jadi salah satu negara yang men-secure (amankan) jumlah vaksinnya dengan cepat dan aman. Teman-teman lihat banyak WA (WhatsApp) grup dari orang Malaysia yang protes tidak dapat vaksin," ujar Budi di Jakarta, Kamis (21/1/2021).

Budi menggambarkan bagaimana negara-negara di dunia berebut untuk mendapatkan jatah vaksin Covid-19. Saat ini jumlah rakyat dunia mencapai 7,8 miliar, untuk mencapai herd immunity (kekebalan komunal), berarti harus ada 5,5 miliar orang yang divaksin. Sementara kemampuan produksi vaksin dunia untuk berbagai macam virus adalah 6,2 miliar dosis per tahun.



"Kalau telat booking vaksin (Covid-19), maka butuh 3,5 tahun untuk melakukan vaksinasi. Saat ini seluruh negara maju sudah mengijon vaksin dengan jumlah 4 kali dari jumlah populasi rakyatnya. Kondisi Indonesia relatif aman, kita sudah mengunci 600 juta vaksin Covid-19," kata Budi.

Dari mana saja 600 juta vaksin tersebut? Budi mengatakan ada 4 jenis vaksin Covid-19 yang sudah diamankan Indonesia, yaitu vaksin Sinovac (China), Astrazenca (Eropa), Pfizer (Amerika Serikat), dan Novavac (Amerika Serikat).

Saat ini, Indonesia sudah memulai proses vaksinasi untuk 1,4 juta tenaga kesehatan. Kemudian pada Maret-April 2021 dilanjutkan untuk 17 juta pekerja sektor publik seperti PNS dan anggota TNI/Polri, lalu masyarakat lanjut usia yang jumlahnya 25 juta, dan terakhir masyarakat umum yang ditargetkan mulai pada Mei 2021.


(wed/wed)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menkes Bidik 100 Juta Orang RI Dapat Booster Pertama Covid-19

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular