
Mau Merger, di Belakang Gojek-Tokopedia Ada Temasek & Google

Jakarta, CNBC Indonesia- Pada awal 2021 kembali berhembus isu mega merger antara raksasa ride hailing dan pembayaran Gojek dengan raksasa e-commerce Tokopedia. Kedua start up asli Indonesia ini memiliki valuasi gabungan US$ 18 miliar atau sekitar Rp 25 triliun.
Sebagaimana diberitakan Bloomberg News, informasi ini dikatakan oleh seorang sumber. Mega-merger ini kemungkinan akan berlangsung beberapa bulan ke depan.
Gojek dan Tokopedia telah mempertimbangkan potensi merger sejak 2018. Tetapi menurut sumber itu, diskusi dipercepat setelah pembicaraan kesepakatan antara Gojek dan saingan berat Grab Holdings Inc. menemui jalan buntu.
Bila dirunut kembali, Gojek dan Tokopedia sebenarnya memiliki beberapa investor yang sama di belakangnya. Hal yang umum di dunia start up, bila mereka memiliki banyak pemegang saham institusi yang masuk melalui putaran pendanaan.
Salah satu investor di belakang keduanya adalah BUMN investasi Singapura, Temasek Holdings. Selain itu, juga ada raksasa teknologi Google di belakang keduanya
Terakhir kali, Temasek Holdings dan Google dikabarkan telah sepakat untuk menyuntikkan dana ke Tokopedia senilai US$350 juta atau setara Rp 5,13 triliun (asumsi Rp 14.630/US$). Informasi ini beredar pada Oktober 2020 lalu.
Kabarnya suntikan dana ini akan digunakan untuk ekspansi usaha setelah Covid-19. Suntikan dana ini juga menunjukkan kepercayaan investor kepada e-commerce terbesar tanah air ini yang mengalami lonjakan belanja online selama pandemi.
Sementara itu, Temasek dan Google juga menjadi investor di Gojek, startup ride hailing berstatus decacorn yang memiliki valuasi US$10 miliar.
Temasek berkali-kali disebut sebagai pemegang saham terbesar di Gojek. Reuters pada Januari 2018 menyebut Temasek kembali menyuntikkan modal ke Gojek.
Temasek menggunakan beberapa sayap investasi yang tercatat sebagai pemegang saham Gojek, yakni Gamvest Pte Ltd dan Anderson Investment Pte Ltd.
Sementara itu Google masuk ke Gojek melalui Google Asia Pacific Pte Ltd pada 2018 lalu melalui pendanaan seri E. Google kembali ikut pendanaan seri F bersama dengan sejumlah perusahaan lain, yakni Mitsubishi Corporation, Mitsubishi UFJ Lease & Finance, Visa, Tencent dan JD.com
Saat ini baik Gojek dan Tokopedia sedang mempertimbangkan beberapa opsi untuk penawaran umum perdana mereka. Keduanya dapat memilih Initial Public Offering (IPO) tradisional di Indonesia dan AS atau bekerja dengan perusahaan blank check untuk pencatatan AS, kata salah seorang sumber.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Kunci GoTo Sukses Sabet Best Employer Awards 2022