Tenang! Begini Caranya Supaya Vaksin RI Gak Ditimbun

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia

29 December 2020 09:40

Foto: Vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Minggu malam, 6 Desember 2020, langsung dibawa menuju Kantor Pusat Bio Farma di Kota Bandung. (Foto: Muchlis Jr - Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen PT Bio Farma (Persero) menyatakan program vaksin Covid-19 segera dilakukan di Indonesia. Bukan hanya ketersediaan, tapi proses distribusi termasuk menghindari penimbunan vaksin telah disiapkan oleh pihak pemerintah dan Bio Farma.

Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir untuk menghindari penimbunan, nantinya dalam file vaksin ada ada kode tertentu yang masuk dalam Sistem Integrasi Satu Data.

"Di masing-masing file vaksin itu udah ada kode tertentu ya. Kode tertentunya nanti akan dikomunikasikan dengan Sistem Integrasi Satu Data yang sudah dikembangkan Kominfo bekerja sama dengan Telkom dan juga dengan Bio Farma," kata dia, dalam tayangan Menjaga Kualitas Vaksin Aman Hingga ke Masyarakat, dikutip Selasa (29/12/2020).

Baca:

Cek Segera! Ini Daftar Warga RI yang Disuntik Vaksin Covid-19

Jadi, dia menambahkan jika nanti data tertentu seperti vaksin ID akan ada di dalam file-nya nanti. Selain itu identitas customer juga akan dicocokkan.

Dengan begitu, Honesti memastikan jika vaksin nomor tertentu akan diterima oleh masyarakat yang memiliki ID tertentu saja.

"Nanti ada data-data tertentu seperti vaksin ID yang ada di file-nya vaksin itu sendiri. Dan dari customer ID nanti yang disesuaikan dengan data mereka, yang KTP atau data yang ada di Dukcapil. Nanti akan pasti vaksin nomor tertentu nanti akan diterima oleh masyarakat ataupun orang dengan nomor KTP tertentu," ungkapnya.

Sistem digitalisasi juga digunakan mulai dari packaging hingga pendistribusian ke daerah-daerah untuk menjaga kualitas vaksin.

Honesti mengatakan pihaknya di sini mengembangkan dengan sistem track dan trace, yakni memberikan QR Code dari packaging primary, secondary serta tertiary-nya.

Selain itu cold chain distribution akan dilengkapi dengan sistem GPS juga. Dengan begitu vaksin akan sampai di daerah yang ditentukan.

"Dari packaging juga ada sistem monitoring suhu. Kita ingin memastikan bahwa selama diproses distribusi vaksin disimpan dalam suhu yang standard 2-8 derajat celcius. Jadi seandainya kalau ada kejadian luar biasa dimana penyimpanan di luar 2-8 derajat akan segera diberikan notifikasi dan nanti bisa track lokasinya ada dimana," jelas Honesti.