Pernyataan Presiden Brasil Soal Vaksin Buat Orang Jadi Buaya

Roy Franedya, CNBC Indonesia
21 December 2020 15:10
FILE - In this  July 17, 2020, file photo, Brazil's President Jair Bolsonaro who is infected with COVID-19, wears a protective face mask as he flashes thumbs-up at supporters during a Brazilian flag retreat ceremony outside his official residence Alvorada Palace, in Brasilia, Brazil. Bolsonaro announced his illness in July and used it to publicly extol hydroxychloroquine, the unproven malaria drug that he’d been promoting as a treatment for COVID-19 and was taking himself. (AP Photo/Eraldo Peres, File)
Foto: Presiden Brasil, Jair Bolsonaro (AP Photo/Eraldo Peres)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Brasil Jair Bolsonaro menyebar rasa skeptis pada vaksin Covid-19 buatan Pfizer/BioNTech. Dia menyebut vaksin ini bisa membuat orang jadi buaya dan wanita berjanggut.

"Dalam kontrak Pfizer sangat jelas disebutkan: 'Kami tidak bertanggung jawab atas efek samping yang terjadi'. Jika kamu berubah menjadi buaya, itu masalah kamu," ujar Jair Bolsonaro, seperti dikutip dari AFP, Senin (21/12/2020).

"Jika kamu menjadi manusia super, jika wanita mulai tumbuh janggut atau jika mulai bicara dengan suara banci, mereka tidak bertanggung jawab akan itu."

Jair Bolsonaro termasuk salah satu pemimpin dunia yang meremehkan Covid-19. Pada awal kemunculannya virus ini dia menyebut penyakit ini sebagai penyakit flu biasa. Meski sempat terinfeksi Covid-19 pada Juni 2020 pandangannya pada virus ini tak berubah. Ia masih saja meremehkannya.

Meski begitu Jair Bolsonaro tetap menerapkan kebijakan vaksin gratis kepada warga. Masyarakat bebaskan memilih untuk bersedia divaksin atau tidak. Jair Bolsonaro sendiri menolak untuk disuntik vaksin.

"Beberapa orang mengatakan saya memberikan contoh yang buruk. Tetapi kepada orang-orang dungu, kepada orang-orang bodoh yang mengatakan itu, saya memberi tahu mereka bahwa saya sudah tertular virus, saya memiliki antibodi, jadi mengapa harus divaksinasi?" terangnya.

Mengutip data Worldometer, Senin (21/12/2020), virus Covid-19 sudah menginfeksi 7,24 juta penduduk di mana 186 juta penduduk meninggal, dan 6,25 juta sembuh. Brasil berada diperingkat ketiga negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak.

Saat ini Pfizer/BioNTech sedang melakukan uji klinis fase tiga bersama dengan vaksin Sinovac, dan AstraZeneca. Brasil juga sudah menyatakan minat atau letter of intent (LoI) dengan Pfizer Inc untuk pengadaan 70 juta lebih dosis vaksin. Vaksin akan dikirimkan pada awal tahun depan.


(roy/dru) Next Article Presiden Brasil: Vaksin Covid-19 Ubah Orang Jadi Buaya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular