
TV Analog Pindah ke Digital, Apa Untungnya Bagi Warga RI?

Jakarta, CNBC Indonesia - Migrasi TV analog dan digital ternyata memberi keuntungan bagi masyarakat. Direktur Penyiaran Kementerian Kominfo, Geryantika Kurnia menyebutkan salah satunya adalah dapat menikmati kualitas gambar yang lebih bersih.
"Nanti digital gambarnya bersih, canggih, bisa lebih interaktif," kata Geryantika, dalam Forum Merdeka Barat 9, Kamis (17/12/2020).
Dia menyebutkan jika perpindahan TV analog ke digital merupakan yang terakhir dibandingkan aktivitas offline ke online misalnya belanja lewat e-commerce ataupun menggunakan layanan ride to hailing.
Namun dia menyebutkan jangan sampai terkecoh dengan digital. Sebab perpindahan ini bukan streaming lewat handphone atau berlangganan. Semua Konsepnya masih sama.
"Antenanya masih sama, Tv-nya enggak usah ganti hanya perlu decorder sekitar Rp150 ribu sekarang, insya Allah akan lebih ekonomis lagi," ujarnya.
Menuju TV bersiaran digital, saat ini sudah berjalan program simulcast yakni siaran analog dan digital berjalan berbarengan. Menurutnya ini tidak akan membuat bingung jika Analog Switch Off langsung dilakukan.
Geryantika menyebutkan sejalan dengan simulcast, pemerintah akan mempersiapkan infrastruktur dan ekosistem.
"Nah ada program simulcast, tv analog siaran berbarengan dengan digital. TV digital bisa langsung nonton, analog masih di sana," ungkapnya.
Siaran TV analog akan resmi berhenti pada 2 November 2022 dan digantikan oleh TV digital. Dirjen PPI Kementerian Kominfo, Ahmad Ramli menyebutkan pihaknya akan melakukan pengawasan kualitas layanan di sektor telekomunikasi, pos dan penyiaran.
(roy/roy) Next Article Kominfo Setop TV Analog 2 November 2022, Pindah ke TV Digital