Saat BPOM Brasil Pertanyakan Vaksin Corona China Sinovac

Roy Franedya, CNBC Indonesia
15 December 2020 12:40
A worker inspects vials of SARS CoV-2 Vaccine for COVID-19 produced by SinoVac at its factory in Beijing on Thursday, Sept. 24, 2020. A Chinese health official said Friday, Sept. 25, 2020, that the country's annual production capacity for coronavirus vaccines will top 1 billion doses next year, following an aggressive government support program for construction of new factories. (AP Photo/Ng Han Guan)
Foto: AP/Ng Han Guan

Jakarta, CNBC Indonesia - Regulator pengawas obat dan makanan Brasil, Anvisa pada Senin (14/12/2020) menuduh China menggunakan kriteria yang "tak transparan" guna mendapatkan persetujuan penggunaan darurat dari vaksin corona CoronaVac milik Sinovac Biontech.

"Kriteria yang diterapkan China untuk memberikan otorisasi penggunaan darurat di Tiongkok tidak transparan," tulis Anvisa dalam sebuah pernyataannya, seperti dikutip dari AFP, Selasa (15/12/2020).

Anvisa yang mengirimkan sekelompok ahli untuk memeriksa pabrik Sinovac di Beijing pada awal Desember 2020, juga memperingatkan akan adanya "masalah pengaruh geopolitik" dalam mempromosikan vaksin.

Sinovac sedang melaksanakan uji klinis tahap tiga di Brasil dengan menggandeng Butantan Institute of Sao Paulo. Vaksin ini telah menjadi pertentangan antara Presiden Brasil Jair Bolsonaro dengan Gubernur Sao Paulo, Joao Dario.

Jaoa Dario dianggap sebagai saingan Jair Bolsonaro dalam pemilihan umum presiden Brasil berikutnya. Jair Bolsonaro meremehkan vaksin Sinovac dengan menyebutnya sebagai "vaksin China Jaoa Dario".

Pada Senin waktu Brasil, Jaoa Dario telah mengatakan Butantan Institute akan mengajukan permohonan penggunaan darurat vaksin Sinovac kepada Anvisa pada 23 Desember 2020. Ia menargetkan bisa melakukan vaksinasi massal kepada 46,2 juta penduduk Sao Paulo.

Pemerintah Brasil sendiri mengklaim telah mendapatkan akses kepada 300 juta dosis vaksin termasuk dari AstraZeneca yang bekerja sama dengan lembaga kesehatan Fiocruz dan ikut dalam program inisiatif Covax. Pemerintah juga sedang menegosiasikan 70 juta dosis vaksin milik Pfizer.


(roy/dru) Next Article Fakta & Alasan Disetopnya Uji Vaksin Covid Sinovac di Brasil

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular