Jakarta, CNBC Indonesia - Hari ini, Senin (14/12/2020) fenomena alam Gerhana Matahari Total akan terjadi. Gerhana Matahari Total ini bakal menjadi sebuah pengalaman khusus bagi warga AS yang notabene fenomena bulan yang menutup matahari.
Bulan yang akan memenuhi matahari akan terjadi pada 09.38 waktu AS. Bumi, bulan dan matahari akan berada pada satu garis lurus.
Berikut 3 fakta gerhana matahari total yang bakal dialami warga bumi.
Halaman Selanjutnya >> AS dan Negara Lain yang Merasakannya
Warga Indonesia memang tidak bisa melihat GMT secara langsung. Selain AS, fase total gerhana ini bakal terlihat di beberapa bagian di Chili dan Argentina dengan jalur totalitas selebar 56 mil atau setara dengan 90 kilometer.
Tempat terakhir untuk melihat gerhana total adalah Salina del Eje, Argentina, di mana berakhir pada pukul 11:25 waktu setempat.
Di luar dua negara tadi, sebagian besar Amerika Selatan dan benua Antartika. Selain itu beberapa wilayah Afrika Selatan, seperti Cape Town, bakal bisa menyaksikan gerhana parsial.
Jika ingin menyaksikan fenomena yang mungkin akan terjadi ratusan tahun lagi di titik yang sama ini, ternyata bisa menonton live streamingnya di YouTube mulai pukul 21.30 WIB. Ada beberapa channel lain selain Youtube milik NASA. Di antaranya Slooh & Timeanddate.
Gerhana Matahari Total bakal melewati sejumlah negara di Amerika Selatan. Menurut laman Space, fenomena tersebut bakal dimulai dari Samudra Pasifik, kemudian menuju Saavedra, Chili.
Momen Bulan mulai 'menabrak' Matahari mulai terjadi pada pukul 9.38 waktu setempat. Bulan bakal benar-benar menutupi Sang Surya di Saavedra pukul 11.00 selama 2 menit 4 detik.
