Kabar Buruk! Peru Setop Uji Vaksin Covid-19 China Ini

Tommy Sorongan, CNBC Indonesia
14 December 2020 15:02
FILE - In this Monday, March 16, 2020 file photo, a patient receives a shot in the first-stage study of a potential vaccine for COVID-19, the disease caused by the new coronavirus, at the Kaiser Permanente Washington Health Research Institute in Seattle. On Friday, March 20, 2020, The Associated Press reported on stories circulating online incorrectly asserting that the first person to receive the experimental vaccine is a crisis actor. All participants who volunteered for the test were screened and had to meet a set list of criteria. They were not hired as actors to simulate a role. (AP Photo/Ted S. Warren)
Foto: Ilustrasi Vaksin (AP/Ted S. Warren)

Jakarta, CNBC Indonesia - Peru menangguhkan uji coba vaksin Covid-19 besutan perusahaan China Sinopharm. Penghentian pengujian ditetapkan pada sabut (12/12/2020) lalu menyusul sebuah "kejadian yang serius" menimpa salah seorang sukarelawan uji vaksin itu.

Dikutip dari CNN International, Kementerian Kesehatan Peru mengatakan sedang menyelidiki untuk menentukan apakah hal itu terkait dengan vaksin atau apakah ada penjelasan lain. Untuk sementara, uji vaksin itu di stop. Belum diketahui uji vaksin mana yang dihentikan. Pasalnya, Sinopharm mengembangkan dua vaksin Covid-19 dan kedua sudah masuk uji klinis tahap akhir.

"Keputusan untuk menghentikan sementara uji klinis adalah langkah keamanan yang dipertimbangkan dalam peraturan uji klinis dan protokol yang dibuat untuk melindungi kesehatan subjek penelitian," kata Kementerian Kesehatan dalam sebuah pernyataan kepada awak media.

Sementara itu German Malaga, kepala peneliti di Universitas Heredia Cayetano setempat, yang terlibat dalam penelitian tersebut, mengatakan seorang relawan telah mengalami penurunan kekuatan di kakinya, di antara gejala lainnya.

Sinopharm melakukan uji coba di Peru dengan sekitar 12.000 sukarelawan. Mereka dikabarkan sebentar lagi akan menyelesaikan uji coba tahap pertama.

Peru menjadi tempat pengujian vaksin Sinopharm karena angka kasus positif Covid-19 yang sangat tinggi. Mengutip dari Worldometers, kasus corona negara latin di bibir Pasifik itu telah mencapai 984 ribu kasus dengan 36 ribu kematian.

Sebelumnya, Uni Emirat Arab (UEA) merilis hasil uji coba pada vaksin Covid-19 Sinopharm yang diklaim memiliki efektivitas 86%. Hal tersebut disampaikan oleh otoritas kesehatan nasional UEA sebagaimana dikutip dari CNBC International.

Uji coba tahap tiga Sinopharm di UEA dilakukan pada manusia bulan Juli lalu. Kemudian pada bulan September secara darurat disetujui untuk digunakan oleh para petugas kesehatan. Kementerian Kesehatan menyebut pendaftaran vaksin ini merupakan keputusan menanggapi permohonan dari Sinopharm CNBG.


(roy/roy) Next Article RI Sudah Amankan 155 Dosis Juta Vaksin Corona, Ini Daftarnya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular