
RI Bisa Jadi Raja Baterai Mobil Listrik, Ini Penjelasannya

Jakarta, CNBC Indonesia - Head of Indonesia Research & Strategy JP Morgan Indonesia Henry Wibowo menilai keberadaan UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dapat membawa Indonesia menjadi The Next Asia Manufacturing Hub. Fokus utama adalah baterai kendaraan listrik (EV battery).
Demikian disampaikan Henry dalam webinar nasional: Jurus Kemenko Perekonomian Meningkatkan Bisnis dan Investasi Indonesia Melalui UU Cipta Kerja yang disiarkan CNBC Indonesia, Senin (14/12/2020).
"Sektor bisa bervariasi. Taiwan semi conductor hub, Vietnam basic material product jadi tech. Indonesia bisa garap EV battery, nickel processing karena hype-nya EV. Impact ke ekonomi akan besar," katanya.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengungkapkan bukan mustahil Indonesia menjadi hub manufaktur di Asia. Menurut dia, pemerintah menyiapkan dorongan, tidak hanya dari sisi Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
"Saya kira catatan Pak Henry, sektor terkait EV yang menjadi isu sendiri sudah ada PP dan permenperin, bagaimana memberikan afirmasi kebijakan terutama insentif fiskal mendorong EV battery," ujar Susiwijono dalam acara yang sama.
Tindak lanjutnya, pada Senin depan, pemerintah akan merilis gerakan nasional terkait kendaraan listrik.
"Termasuk kebijakan konkret kayak kebijakan pemerintah mulai pakai EV, dari sisi demand mulai ada keberpihakan," kata Susiwijono.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kartu Prakerja Dibuka Lagi Akhir Juli, Mau Daftar?
