
Permintaan Tinggi, Produsen Masker N95 Ini Malah PHK Massal

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan international pembuat masker kesehatan dan bahan kimia, 3M mengumumkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada 3% total karyawannya atau setara 2.900 karyawan. Ini merupakan program restrukturisasi perusahaan.
CEO 3M Mike Roman mengatakan perubahan ini merupakan dampak dari pandemi Covid-19 yang "mendorong perubahan cepat dan mendisrupsi pasar konsumen di seluruh dunia, yang membuat perusahaan harus beradaptasi cepat," jelasnya seperti dikutip dari CNN International, Jumat (4/12/2020).
PHK ini akan berdampak pada seluruh unit bisnis, dan akan membebani perusahaan US$300 juta sebelum pajak. 3M mengatakan mereka akan merubah fokus dan investasinya dari negara dengan pertumbuhan rendah ke wilayah dengan pertumbuhan kuat, seperti kesehatan dan e-commerce.
3M yang juga produsen masker kesehatan N95 sedang bergelut untuk memenuhi permintaan akan masker di seluruh dunia selama pandemi. penjualan dari bisnis kesehatan meningkat lebih dari 25% dibanding periode sebelumnya.
Ini adalah langkah terbaru dari 3M. sebelumnya perusahaan ini telah mengurangi 1.500 karyawan pada Januari saat terjadi perang dagang Amerika Serikat dengan China yang memukul bisnis perusahaan.
Saham 3M juga salah satu saham berkinerja buruk di bursa saham AS. Tahun ini sahamnya cenderung bergerak mendatar atau flat meski permintaan masker terus meningkat selama pandemi.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nokia PHK Massal, Mau Pangkas 10.000 Karyawan