Cuih.... India Makin Alergi Teknologi dari China!

Roy Franedya, CNBC Indonesia
01 December 2020 13:08
FILE PHOTO: An India Rupee note is seen in this illustration photo June 1, 2017. REUTERS/Thomas White/Illustration/File Photo                       GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD
Foto: REUTERS/Thomas White

Jakarta, CNBC Indonesia - India mengeluarkan siasat baru untuk membendung pengaruh China di sektor telekomunikasi dan infrastruktur digital. Caranya dengan menggandeng Jepang.

India dan Jepang akan bekerja sama untuk memperkenalkan jaringan nirkabel 5G, kabel fiber optik bawah laut dan teknologi lainnya. Jepang akan menerima warga India untuk dididik menjadi profesional di teknologi digital.

Kedua negara akan menandatangani nota kesepahaman pada Desember 2020 antara menteri komunikasi, seperti dilansir dari Nikkei Asian Review, Selasa (1/12/2020).

India semakin mengurangi ketergantungan pada produk China pasca bentrokan perbatasan antara kedua negara pada Juni 2020. India telah memblokir 220 aplikasi seluler dari perusahaan China seperti WeChat, PUBG Mobile, Mobile Legends, hingga TikTok.

Aliansi ini akan mencakup pengunaan teknologi 5G, yang pengkomersialannya belum dilakukan India, serta pengembangan dan standarisasi internasional teknologi 6G yang rencana akan digunakan pada tahun 2030-an.

Perdana Menteri India Narendra Modi telah mengumumkan rencana untuk memasang kabel serat optik bawah laut untuk menghubungkan daratan India dengan pulau-pulau Lakshadweep, yang terletak di barat daya anak benua itu.

Untuk teknologi 5G, Rakuten berencana mengekspor jaringan seluler berbasis cloud yang akan mengurangi biaya pemasangan dan pengoperasian. Perusahaan telah membuka laboratorium di kota Bengaluru di India selatan untuk menjual teknologi tersebut ke operator lokal.

HAPSMobile, anak perusahaan SoftBank yang berbasis di Tokyo, mengadakan pembicaraan dengan perusahaan telekomunikasi terkemuka India untuk menjual teknologi telekomunikasi stratosfer melalui kendaraan udara tak berawak bertenaga surya.

Pemerintah Presiden AS Donald Trump telah mencoba untuk menghapus perusahaan China di bawah program "Clean Network". Seorang pejabat pemerintah Jepang mengatakan AS akan tetap bersikap keras terhadap China setelah Presiden terpilih Joe Biden menjabat pada Januari.


(roy/dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Setelah India, Jepang Blokir TikTok & Aplikasi China Lainnya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular