
Riset: Mutasi Covid-19 Tak Bikin Virus Menyebar Lebih Cepat

Jakarta, CNBC Indonesia - Riset University Collage London Genetics Institute menemukan mutasi Covid-19 tak sebabkan virus ini menyebar lebih cepat. Hasil penelitian ini sudah dipublikasikan dalam jurnal kesehatan Nature Communications.
Studi ini dilakukan menggunakan kumpulan data global genom virus dari 46.723 pasien dari 99 negara yang dikumpulkan hingga akhir Juli 2020. Penelitian ini menemukan adanya 12.700 mutasi virus SARS-CoV-2. Di antara sekitar 398 tampaknya telah terjadi bermutasi berulang kali dan secara independen.
"Untungnya, kami menemukan bahwa tidak satu pun dari mutasi ini yang membuat COVID-19 menyebar lebih cepat," tulis Lucy van Dorp, profesor University College London's Genetics Institute, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (25/11/2020).
Dia menambahkan, bagaimanapun: "Kami harus tetap waspada dan terus memantau mutasi baru, terutama saat vaksin diluncurkan." Virus diketahui bermutasi sepanjang waktu, dan beberapa virus seperti virus flu lebih sering bermutasi daripada yang lain.
Sebagian besar mutasi bersifat netral, tetapi beberapa dapat menguntungkan atau merugikan virus, dan beberapa dapat membuat vaksin menjadi kurang efektif. Ketika virus bermutasi vaksin untuk melawannya harus disesuaikan secara teratur guna memastikan kemanjurannya.
Francois Balloux, seorang profesor UCL yang juga mengerjakan penelitian tersebut, mengatakan untuk saat ini temuan ini menunjukkan tidak adanya ancaman bagi kemanjuran vaksin Covid-19.
Namun ia buru-buru memperingatkan bahwa pengenalan vaksin dalam waktu dekat bisa bikin virus bermutasi mencoba menghindari sistem kekebalan manusia.
"Berita soal vaksin terlihat bagus," katanya. "Virus mungkin saja bermutasi demi menghindari vaksin di masa depan, tetapi kami yakin kami akan dapat menandainya segera, yang akan memungkinkan pembaruan vaksin tepat waktu jika diperlukan," jelasnya.
(roy/wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sederet Fakta Covid Varian Delta 'India' yang Sudah Masuk RI