Bikin Bangga! Begini Saktinya Vaksin Made in RI

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
25 November 2020 12:42
Percepat Pembuatan Vaksin Corona, Bio Farma Butuh Emergency Policy  (CNBC Indonesia TV)
Foto: Percepat Pembuatan Vaksin Corona, Bio Farma Butuh Emergency Policy (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tak banyak yang tahu Indonesia telah menjadi salah satu produsen vaksin dunia. Hal ini dilakukan melalui Bio Farma. Saat ini ada 150 negara yang jadi tujuan ekspor vaksin yang dibuat di Indonesia.

Direktur utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan salah satu bukti kemampuan Indonesia dalam membuat vaksin adalah vaksin polio di mana 75% pasokan vaksin ini diproduksi Bio Farma.

"Memang banyak sekali produk kami yang disertifikasi lokal, tetapi ada 16 produk kita yang dapat sertifikasi WHO (World Health Organization)," ujar Honesti Basyir dalam diskusi virtual Universitas Indonesia, Rabu (25/11/2020).

"Dalam melakukan aktivitas, kami banyak memainkan peranan dengan kerja sama dengan berbagai lembaga dunia. Contohnya, kita menjadi tempat belajar negara Islam dunia untuk membuat vaksin."

Honesti Basyir menambahkan peluang Bio Farma di pasar global sangat besar karena tidak banyak produsen vaksin di dunia. Pada 10 tahun terakhir nilai impor vaksin di Asia Tenggara mengalami peningkatan luar biasa. Ekspor terbesar justru dilakukan oleh Indonesia.

"Posisi Bio Farma di Asia Tenggara luar biasa karena tidak ada produsen vaksin yang sebesar Bio Farma di kawasan ini. Isu tentang vaksin akan menjadi strategis ke depannya," terangnya.

"Peluang besar ekspor vaksin juga cukup besar ke negara-negara Afrika, mereka masih membutuhkan vaksin dasar. Eropa juga butuh vaksin dari kita."

Namun untuk menggarap potensi yang luar biasa ini, Honesti Basyir mengungkapkan, perlu disiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kemampuan beradaptasi dengan teknologi sebab pada masa pandemi ini banyak platform baru untuk menemukan vaksin yang tidak ada sebelumnya. Adaptasi pengembangan teknologi juga harus dilakukan dengan cepat.

"Kemudian kemampuan finansial dan regulasi juga jadi pekerjaan rumah karena sering sekali tidak sejalan dengan kemajuan teknologi. Riset dan pengembangan juga jadi pekerjaan rumah karena kita masih ketinggalan dengan industri farmasi di dunia," terangnya.

Sebelumnya, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta masyarakat menjalankan protokol kesehatan secara ketat, sambil menunggu vaksin Covid-19 tersedia. Ini akan menghindarkan masyarakat terinfeksi virus corona Covid-19.

"Vaksin yang terbaik sekarang adalah vaksin patuh kepada protokol kesehatan. #pakaimasker, #jagajarak dari kerumunan dan #cucitangan sesering mungkin dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan cairan disinfektan," pungkas Doni Monardo.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ngebut, Bos Bio Farma: 140 Juta Dosis Sinovac Segera Masuk RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular