Hati-hati Menggunakan Masker N95, Lah Kenapa ya?

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
22 November 2020 09:25
Hutama Karya Bagikan 1.000 Masker N95 di Riau. (Dok. Hutama Karya)
Foto: Hutama Karya Bagikan 1.000 Masker N95 di Riau. (Dok. Hutama Karya)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah penelitian terbaru menyebutkan, masker N95 yang memiliki katup pernafasan membuat yang memakainya nyaman. Tapi, tidak melindungi orang-orang yang ada di dekatnya.

The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat menegaskan jangan membeli masker N95 untuk penggunaan pribadi.

CDC mengungkapkan, jenis masker yang satu ini memang dianggap paling efektif 95% untuk menyaring semua partikel. Namun, masker ini khusus digunakan untuk petugas medis dan petugas kesehatan lainnya.

Selain itu, masker N95 harus dipasang agar sesuai dengan kontur unik wajah setiap dokter atau perawat. Masyarakat dinilai tidak memiliki kepiawaian untuk memasang masker jenis ini.

Asisten profesor kedokteran di divisi penyakit menular di Emory University di Atlanta, Dr. Marybeth Sexton menegaskan masyarakat harus berhati-hatilah dengan banyak masker yang beredar, dimana dibuat serupa dengan masker N95, di mana masker yang ada di beberapa komunitas, memiliki katup pernafasan di dalamnya.

"Mereka memang membuatnya lebih nyaman untuk dipakai, tetapi tidak melindungi orang-orang di sekitar Anda. Ini sebenarnya dapat memperburuk keadaan karena itu memusatkan nafas Anda ke dalam katup itu. Jadi kami sangat menyarankan agar orang tidak memakai masker yang memiliki katup pernafasan," ujarnya melansir CNN Internasional, Sabtu (21/11/2020).

Peneliti kesehatan lingkungan Harvard Joseph Gardner Allen mengatakan, daripada menggunakan masker N95 yang harganya jauh lebih mahal, masker kain cukup efektif dalam mencegah penularan.

Lalu jenis masker seperti apa yang bisa memberikan perlindungan yang maksimal?

Menurutnya, masker yang baik minimal dibuat dengan dua lapis kain.

"Anda bisa menggunakan minimal 2 lapis masker, tetapi tiga lapis masker lebih baik," kata Allen.

Menurutnya, hindari menggunakan gaiter mask atau yang dikenal sebagai buff mask, kecuali jika hanya ini yang tersedia. Bahkan, baru-baru ini studi menyebut bahwa masker jenis ini tidak efektif.

"Selain level filtrasi, hal yang juga harus diperhatikan soal fit (ukuran)," lanjut Allen.

"Anda ingin masker melewati pangkal hidung, di bawah dagu dan menutup bagian wajah, diletakkan di sepanjang kulit. Anda ingin napas Anda melewati media filter dan tidak keluar dari samping," pungkasnya.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Scuba & Buff, Ini 3 Masker Buat Lawan Corona dari WHO

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular