BPOM AS Setujui Pengguna Obat Corona Eli Lilly

Tommy Sorongan, CNBC Indonesia
10 November 2020 11:32
Infografis: Waspada, Ini Ciri Batuk Kering yang Jadi Gejala Corona!
Foto: Infografis/Waspada, Ini Ciri Batuk Kering yang Jadi Gejala Corona!/Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika serikat atau FDA memberikan persetujuan darurat untuk obat Covid-19 yang dibuat oleh EIi Lilly. Persetujuan ini diberikan karena obat itu terbukti ampuh untuk mengurangi risiko rawat inap dan kunjungan ke ruang gawat darurat (ICU).

Dikutip dari AFP, Selasa (10/11/2020), obat yang bernama Bamlanivimbab diizinkan untuk pengobatan Covid-19 ringan hingga sedang pada orang dewan dan anak berusia di atas 12 tahun. Ini adalah obat corona pertama yang disetujui FDA melawan Covid-19.

"Seperti yang diilustrasikan oleh tindakan hari ini, FDA telah berkomitmen untuk mempercepat pengembangan dan ketersediaan pengobatan Covid-19 yang potensial," ujar kepala FDA Stephen Hahn.

Dalam hasil uji klinis yang diajukan Eli Lily didapati bahwa hanya 3% pasien yang mengkonsumsi Bamlanivimbab yang masuk ruang gawat darurat dan menjalani rawat inap. Sementara mereka yang mendapat plasebo menjalani rawat inap sebesar 10%.

Efek samping yang umum dari obat ini adalah diare, pusing, sakit kepala, gatal dan muntah. Efek samping ini masih bisa ditoleransi.

Perlu diingat obat ini belum diizinkan bagi pasien yang dirawat di rumah sakit karena tidak ada manfaat yang ditunjukkan obat ini bagi pasien Covid-19 parah.

Bamlanivimab adalah dikenal sebagai antibodi monoklonal, kelas obat yang relatif baru yang biasa digunakan untuk mengobati beberapa jenis kanker dan penyakit autoimun. Bamlanivimab didasarkan pada antibodi efektif yang ditemukan Eli Lilly pada pasien yang sembuh.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Temuan Baru! Obat Covid-19 Asal Israel, Diklaim 96% Mujarab

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular