
Kalah dari Joe Biden, Hak Istimewa Trump Dicabut Twitter

Jakarta, CNBC Indonesia - Hak istimewa Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Twitter akan dicabut ketika Joe Biden mulai memerintah AS pada 20 Januari 2020.
Sebelumnya Twitter membuat aturan khusus bagi pemimpin dunia dan pejabat lainnya, bentuknya microblogging ini akan membiarkan konten yang melanggar (menghasut kekerasan dan informasi palsu pemilu) dengan memberikan label atau membatasi aksesnya.
Nah, setelah lengser dari jabatannya, perlakukan istimewa ini tidak berlaku lagi. " Saat ini kerangka kebijakan ini berlaku untuk para pemimpin dunia dan kandidat pejabat, tetapi tidak warga negara saat mereka tidak lagi memegang posisi ini," kata juru bicara Twitter, seperti dikutip dari Reuters, Senin (9/11/2020).
Dalam Pipres AS 2020, Twitter banyak memberikan label kepada kicauan akun @realDonaldTrump milik Presiden Trump. Kicauan itu banyak soal kecurangan pemilu tetapi tanpa bukti.
Twitter pertama kali menyembunyikan cuitan Trump pada Mei lalu ketika ia membuat tulisan yang dianggap mengagungkan kekerasan mengomentari demonstrasi di AS soal penembakan pria kulit hitam oleh aparat keamanan.
Twitter menjelaskan perlakukan yang sama akan diberikan jika pemimpin dunia mempromosikan terorisme, membuat ancaman kekerasan secara langsung terhadap seseorang, mengunggah informasi pribadi seseorang.
(roy/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Akun Medsos Trump Digembok Sementara, Begini Alasannya
