Planet Ini Bak Dikutuk: Ada Hujan Batu & Lautan Lava Cair

roy, CNBC Indonesia
05 November 2020 11:35
A large surface flow of lava from the Kilauea Volcano eruption heads for the pacific ocean late Sunday, Aug. 18, 2002, at Volcanoes National Park near Volcano, Hawaii. When the sun goes down over Kilauea streams of lava light up the hillside  in an orange glow as it flows toward the sea AP Photo Ronen Zilberman)
Foto: Ilustrasi magma (AP/RONEN ZILBERMAN)

Jakarta, CNBC Indonesia - Peneliti luar angkasa menemukan sebuah planet di luar tepian tata surya yang memiliki kondisi ekstrem. Salah satunya exoplanet K2-141b yang disebut sebagai 'planet lava'.

Planet ini kemungkinan besar wilayahnya merupakan lautan lava cair dengan kedalaman 100 km. Cuacanya juga ekstrem dosertao hujan batu dengan angin supersonik dengan kecepatan 5.000 km/jam.

Ilmuwan dari McGill University, York University, dan Indian Institute of Science Education memperkirakan dua pertiga planet ini menghadapi siang hari yang tak berujung dan memiliki temperatur mencapai 3.000 derajat Celcius. Adapun bagian lain yang tak mendapatkan pencahayaan memiliki temperatur -200 derajat Celcius.

Suhu yang luar biasa panas ini membuat batu-batuan menguap yang pada akhirnya menciptakan atmosfer tipis di beberapa area. Hebatnya atmosfer dari uap bebatuan itu mengalami pengendapan dan menjadi hujan yang jatuh di lautan magma.

Penelitian ini sudah diterbitkan di jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society, para ilmuwan menggunakan simulasi komputer untuk memprediksi kondisi di K2-141b.

"Studi ini adalah yang pertama membuat prediksi tentang kondisi cuaca di K2-141b yang dapat dideteksi dari jarak ratusan tahun cahaya dengan teleskop generasi berikutnya seperti James Webb Space Telescope," ujar penulis utama riset ini Giang Nguyen, seperti dikutip dari situs McGill University, Kamis (5/11/2020).

Saat ini peneliti sedang melakukan pengujian lebih lanjut untuk mengetahui apakah prediksi ini benar. Kini tim sudah memiliki data dari Teleskop Luar Angkasa Spitzer yang akan memberi mereka pandangan pertama tentang suhu sisi siang dan malam dari planet lava.

Dengan peluncuran Teleskop Luar Angkasa James Webb pada tahun 2021, mereka juga akan dapat memverifikasi apakah atmosfer berperilaku seperti yang diperkirakan.


(roy/miq) Next Article 6 Oktober Planet Mars Dekati Bumi, ini Fakta si Planet Merah!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular