Mampukah Indonesia Produksi Vaksin Covid-19 Sendiri?

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
03 November 2020 17:26
INFOGRAFIS, Harga Vaksin Covid-19, Vaksin Termurah Us$ 4 Per Dosis
Foto: Infografis/Harga Vaksin Covid-19/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Kusnandi Rusmil mengatakan Indonesia khususnya PT Bio Farma (Persero) mampu memproduksi vaksin Covid-19. Menurutnya Bio Farma memiliki pengalaman panjang memproduksi vaksin, sebelum adanya pandemi Covid-19.

"Sebanyak 70% vaksin polio di dunia yang buat adalah Bio Farma dan dia adalah pabrik vaksin yang besar di Asia Tenggara. Banyak vaksin yang sudah dibikin, kita tidak usah ragu cara pembuatan di Bio Farma, yakin saya mereka bisa," kata Kusnandi, Selasa (03/11/2020).

Meski demikian masih belum ditentukan siapa yang akan menerima vaksin, dia mengatakan yang diuji saat ini di Bandung adalah untuk usia 18-59 tahun. Di luar kategori umur tersebut, bisa dibeli dari luar negeri karena belum ada dilakukan pengujian di Indonesia.

Sebelum ada vaksin yang tersedia, Kusnandi mengingatkan masyarakat harus tetap menjalankan protokol kesehatan dengan #jagajarak, menggunakan #masker, dan #cucitangan. Sampai pemerintah menyatakan aman, maka masyarakat harus tetap menjalankan protokol kesehatan karena masih jauh sampai bisa mengandalkan vaksin.

"Sekarang belum ada vaksinnya, semua sudah beli vaksinnya sekalipun belum ada. Masih jauh mengandalkan imunisasi, paling cepat juga akhir tahun. kecuali kalau kita beli dr luar, dari luar juga belum ada. Sementara waktu kita jangan menganggap enteng penyakit ini," ujarnya.

Kusnandi mengatakan sepanjang dilakukan uji coba tahap 3 tidak ditemukan hal-hal yang menakutkan atau membahayakan sepanjang uji klinis.

"Kami sudah melakukan penyuntikan 1.590 sekian untuk suntikan kedua. Tidak kami temukan hal-hal menakutkan, paling panas dan demam dalam 2 hari hilang," katanya.

Dia mengakui ada yang mengundurkan diri karena beberapa alasan, seperti pindah kerja ataupun sakit. Namun tidak ada yang mengundurkan diri karena efek negatif dari vaksin.

"Saya pikir sampai saat ini keamanannya bisa dipertanggungjawabkan," kata Kusnandi.

Kusnandi mengatakan untuk vaksin Sinovac, uji klinis fase 1-2 sudah dilakukan di China, barulah uji klinis fase 3 dilakukan di negara lain. Vaksin ini menurutnya menjadi harapan masyarakat nantinya untuk mencegah penyakit akibat virus Covid-19.


(roy/roy) Next Article Ngebut, Bos Bio Farma: 140 Juta Dosis Sinovac Segera Masuk RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular