Catat! Vaksinasi Covid-19 Dilakukan Bila Direstui BPOM & MUI

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
26 October 2020 10:35
Dokter memperagakan proses vaksinasi saat simulasi pemberian vaksin di Puskesmas Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10). Pemerintah Kota Depok akan menggelar simulasi pemberian vaksin corona. Pemberian vaksin idealnya sebanyak 60 persen dari jumlah penduduk Kota Depok. Adapun yang hadir bukanlah warga sungguhan yang hendak divaksin. Hanya perwakilan dari Pemkot Depok saja. Terdapat sejumlah tahapan alur yang akan diterapkan Pemerintah Kota Depok dalam pemberian vaksin. Orang yang masuk dalam kriteria mendapat vaksin akan diundang untuk datang ke puskesmas. Nantinya mereka duduk di ruang tunggu dengan penerapan protokol kesehatan. Mereka kemudian menunggu giliran dipanggil petugas. Setelah itu masuk ke ruangan untuk disuntik vaksin. Orang yang telah divaksin akan diregistrasi petugas guna memantau perkembangannya secara berkala.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Simulasi pemberian vaksin Covid-19 di Puskesmas Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia dalam waktu dekat akan mendatangkan vaksin dari negeri tirai bambu, dimana yang sudah melakukan komitmen adalah produsen vaksin Sinovac.

Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi, Achmad Yurianto mengatakan terkait distribusinya menunggu arahan dari BPOM dan MUI serta Kementerian Agama.

"Kapan dimulainya ada bendera yang dipegang. Pertama BPOM, kemudian oleh MUI dan Kemenag terkait sertifikasi halal. Kalau bendera ini tidak dikibarkan kita tidak mulai," ujarnya kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Senin (26/10/2020).

Adapun saat ini, tim dari Indonesia yang terdiri dari BPOM, MUI dan Kementerian Kesehatan sudah tiba di China untuk melakukan kajian.

"Teman-teman di China kan belum bisa kerja. Karantina selama 14 hari, akhir bulan baru kerja. Pertengahan November baru bisa tahu," ujarnya.


Dia mengatakan, adapun untuk pengiriman pertama vaksin Sinovac akan dilakukan pada November.

"Sinovac jelas, kita akan diberi kesempatan produksi melalui Bio Farma. Kalau pertama pengiriman November. Tapi Bio Farma butuh waktu produksi, Januari lah. Mereka menawarkan yang sudah jadi, 3 jutaan (dosis)," ujarnya.

Menurutnya, untuk vaksin Sinovac ini diberikan sebanyak dua dosis, artinya 3 juta itu untuk 1,5 juta orang. Bulk Vaksin atau konsentrat yang dikirim November, akan dikirim terus setiap bulannya sampai selesai pada 2021 sebanyak lebih dari 100 juta dosis.

"Sinopharm, tak memberikan bulk, tapi vaksin jadi 15 juta, dikirim paling cepat Desember," pungkasnya.

Dalam kesempatan yang sama Yuri menegaskan bahwa vaksin bukanlah tindakan pencegahan Covid-19. Yang utama adalah mematuhi protokol kesehatan dengan cara #pakaimasker, #jagajarak hindari kerumunan, dan #cucitangan pakai sabun.

"Primary prevention tak boleh diabaikan. Bukan berarti sudah disuntik selamat tinggal masker, tidak. Kalau Desember vaksin saja, baru 1,5 juta, yang lain belum. Kalau seluruh Indonesia sudah, belum tentu tetangga sudah. Ya harus tetap, bagaimana primary prevention dengan kepatuhan kita tidak dihapuskan," ujarnya menegaskan.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Vaksinasi Covid-19 November, BPOM Lakukan Ini Demi Keamanan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular