
Sederet Fakta Relawan Vaksin Covid-19 AstraZeneca Meninggal

Jakarta, CNBC Indonesia - Meninggalnya seorang relawan vaksin Covid-19 AstraZeneca di Brasil bikin gempar. Informasi ini dikonfirmasi otoritas kesehatan Brasil Anvisa setelah melihat data penyelidikan kematian.
Berikut deretan fakta-fakta soal kasus meninggalnya relawan vaksin Covid-19 yang dihumpun CNBC Indonesia dari berbagai sumber:
Meninggal komplikasi Covid-19
Relawan vaksin Covid-19 AstraZeneca yang meninggal diketahui adalah seorang dokter muda berusia 28 tahun. Ia bekerja sebagai garis depan penanganan coroan di Brasil.
Diam merawat pasien Covid-19 sejak Maret. Ia bekerja di ruang gawat darurat dan unit perawatan insentif di dua rumah sakit Rio de Janeiro. Ia menderita komplikasi Covid-19 hingga meninggal, seperti dikutip dari AFP, Jumat (23/10/2020).
Dapat Plasebo bukan Vaksin AstraZeneca
Setelah ditelusuri relawan yang meninggal ternyata diberikan plasebo bukan vaksin AstraZeneca. Plasebo adalah obat kosong yang merupakan komponen kontrol standar dari uji klinis yang dilakukan untuk membuat penilaian tentang kemanjuran obat atau perawatan medis.
Plasebo sendiri merupakan zat tidak aktif yang terlihat seperti obat, vaksin, atau pengobatan yang sedang diuji. Saat pengujian vaksin, relawan memang dibagi dua kelompok. Satu kelompok uji dan lainnya kelompok plasebo.
Namun untuk mendapatkan hasil uji yang objektif dan tidak bias, relawan uji klinis tidak tahu mereka masuk ke kelompok mana. Pemberian plasebo dirahasiakan agar subjek uji tidak terpengaruh.
Uji klinis Vaksin AstraZeneca Dilanjutkan
Pada September 2020, uji klinis vaksin AstraZeneca sempat dihentikan sementara karena seorang relawan asal Inggris mengalami sakit misterius setelah mendapatkan suntikan vaksin eksperimental.
Namun hal tersebut tidak dilakukan untuk kasus ini. Uji klinis tetap dilanjutkan. Universitas yang melakukan pengujian pun juga mengaku telah melakukan review dan tak ditemukan alasan keamanan. Karenanya pengujian vaksin akan tetap dilanjutkan.
"Setelah penilaian yang cermat atas kasus ini di Brasil, tidak ada kekhawatiran tentang keamanan uji klinis," kata Oxford dalam sebuah pernyataan.
(roy/sef) Next Article Relawan Vaksin AstraZeneca Meninggal Terima Plasebo, Apa Itu?
