Putin Abang Jago! Rusia Patenkan Vaksin Covid-19 Kedua

Roy Franedya, CNBC Indonesia
15 October 2020 16:10
In this handout photo taken on Thursday, Aug. 6, 2020, and provided by Russian Direct Investment Fund, an employee shows a new vaccine at the Nikolai Gamaleya National Center of Epidemiology and Microbiology in Moscow, Russia. Russia on Tuesday, Aug. 11 became the first country to approve a coronavirus vaccine for use in tens of thousands of its citizens despite international skepticism about injections that have not completed clinical trials and were studied in only dozens of people for less than two months. (Alexander Zemlianichenko Jr/ Russian Direct Investment Fund via AP)
Foto: Vaksin Covid-19 dari Rusia (AP/Alexander Zemlianichenko Jr)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia kini punya vaksin Covid-19. Ini karena otoritas Rusia memberikan persetujuan pada vaksin baru ini setelah studi tahap awal menunjukkan hasil yang menggembirakan.

Presiden Rusia Vladimir Putin membuat pengumuman ini para Rabu (14/10/2020), dalam sebauh pertemuan dengan pejabat pemerintah yang disiarkan stasiun televisi lokal.

"Kami sekarang perlu meningkatkan produksi vaksin pertama dan vaksin kedua," ujar Putin seperti dikutip dari AP News, Kamis (14/10/2020). Kedua vaksin ini akan diprioritaskan bagi warga Rusia.

Vaksin bernama EpiVacCorona ini dikembangkan Vector Institute di Siberia dan diuji pada 100 relawan dalam uji coba dan berlangsung selama dua bulan. Pesertanya berusia 18 tahun hingga 60 tahun.

Meski diklaim ampuh lawan Covid-19 dan mampu menciptakan kekebalan tubuh hingga enam bulan, hasil penelitian tersebut belum dipublikasi. Penelitian lanjutan dengan melibatkan banyak relawan akan dimulai pada November atau Desember 2020.

Wakil Perdana Menteri Tatyana Golikova mengatakan uji klinis lanjutan ini akan melibatkan 40.000 orang. Masih belum jelas apakah vaksin akan ditawarkan untuk masyarakat umum sementara uji coba masih berlangsung.

Vaksin pertama Rusia, Sputnik V, dikembangkan oleh Institut Gamaleya yang berbasis di Moskow dan disetujui oleh pemerintah pada 11 Agustus, setelah uji coba awal yang melibatkan 76 relawan diselesaikan.

Langkah Rusia yang menyetujui vaksin dengan cepat sempat mendapat kritikan dari para ilmuwan karena vaksin belum diuji pada pulihan ribu orang untuk memastikan keamanan dan efektivitas vaksin sebelum diberikan secara luas.


(roy/dru) Next Article Dimulai 12 Januari 2022, Segini Prediksi Harga Vaksin Booster

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular