Sayonara Corona! RI Sudah Amankan 213 Juta Vaksin Covid-19

Monica Wareza & Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
15 October 2020 07:09
Vaksin China SinoVac
Foto: AP/Ng Han Guan

Jakarta, CNBC Indonesia - Harapan Indonesia akan segera mengakhiri pandemi virus corona Covid-19 dan hidup kembali normal masih ada. Pasalnya pemerintah sudah mengamankan 213,1 dosis jutaan vaksin Covid-19 dari para produsen vaksin.

Pekan lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Duta Besar RI Djauhari Oratmangun dan Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir berhasil mengamankan pengadaan vaksin dari tiga produsen vaksin.

Dari tiga produsen vaksin China, Indonesia sudah mendapatkan komitmen 18,1 juta dosis vaksin tahun ini. Rinciannya: Cansino 100 ribu dosis vaksin (single dose), G42/Sinopharm menyanggupi 15 juta dosis vaksin (dual dose) dan Sinovac 3 juta dosis vaksin. Sinovac juga menyanggupi pengiriman 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk, seperti dikutip dari keterangan resmi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kamis (15/10/2020).

Untuk tahun depan sudah diamankan 195 juta dosis vaksin, Sinopharm 50 juta (dual dose), Cansino 20 juta (single dose), Sinovac 125 juta (dual dose). Single dose artinya satu orang hanya membutuhkan 1 dosis vaksinasi, sementara dual dose membutuhkan 2 kali vaksinasi untuk satu orang.

Dari kunjungan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri BUMN Erick Thohir ke Inggris, Indonesia juga berhasil mengamankan 100 juta dosis vaksin dari AstraZeneca. Vaksin akan datang pada semester I-2021 secara bertahap.

"Kita melakukan pertemuan dengan AstraZeneca dan berjalan dengan baik. Indonesia sampaikan permintaan 100 juta dosis vaksin untuk 2021 dan AstraZeneca menyambut baik permintaan tersebut," ungkap Retno Marsudi.

Bila ditotal maka Indonesia sudah mengamankan 213,1 juta dosis vaksin. Pemerintah sendiri menargetkan untuk mengamankan 350 juta dosis vaksin untuk disuntikkan kepada 170 juta penduduk Indonesia. Pemerintah sedang mengusahakan sisanya.

Caranya dengan menjajaki kerja sama dengan produsen vaksin lainnya atau dengan memproduksi vaksin sendiri yang diberi nama vaksin Merah Putih. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi mengungkapkan Indonesia akan mulai vaksinasi pada November 2020.

NEXT: Perkembangan Vaksin Merah Putih

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro mengungkapkan Indonesia sedang mengembangkan 6 jenis vaksin Covid-19 merah putih. Pertama, Lembaga Biologi Moleculer (LBM) Eijkman Institute dengan metode protein recombinat atau mengambil beberapa bagian virus Covid-19 untuk menciptakan vaksin.

Kedua, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengembangkan vaksin dengan metode protein recombinant. Ketiga, Universitas Gajah Mada (UGM) dengan metode protein recombinant.

Keempat, Universitas Airlangga dengan metode adenovirus atau menggunakan virus flu biasa yang dilemahkan untuk membentuk spike protein dalam tubuh guna menciptakan kekebalan. Kelima, Institute Teknologi Bandung (ITB) dengan metode adenovirus.

Keenam, Universitas Indonesia dengan menggunakan metode menyuntikkan DNA virus corona ke tubuh untuk memicu respons kekebalan, dan VLP atau metode menggabungkan protein struktur virus utama sebagai vaksin.

Bambang Brodjonegoro memperkirakan vaksin merah putih akan mulai uji klinis tahap 1 (disuntikkan ke manusia) pada kuartal I-2020. "Yang berpotensi tercepat adalah [vaksin]Eijkman dan Universitas Indonesia dengan metode DNA," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Selasa (13/10/2020).

Bambang Brojonegoro menambahkan paling cepat produksi massal vaksin merah putih pada kuartal III-2021 setalah menyelesaikan uji klinis fase tiga dan mendapatkan izin dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Informasi saja, vaksin merah putih adalah vaksin yang dikembangkan pemerintah dengan menggunakan isolat virus yang bertransmisi di Indonesia.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular