Trump Negatif Covid-19, Ini Obat Corona yang Dikonsumsinya

Roy Franedya, CNBC Indonesia
13 October 2020 13:52
With two bandages on his hand, President Donald Trump gestures while speaking from the Blue Room Balcony of the White House to a crowd of supporters, Saturday, Oct. 10, 2020, in Washington. (AP Photo/Alex Brandon)
Foto: Bebas dari Corona Donald Trump Kembali Kampanye (AP/Alex Brandon)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dinyatakan negatif Covid-19 dalam beberapa hari berturut-turut. Informasi ini terungkap dalam memo dokter Gedung Putih Dr. Sean Conley.

Melalui memo singkatnya, Conley mengatakan bahwa hasil Covid-19 terbaru Trump berasal dari tes antigen dari Abbott Laboratories. Namun ia mencatat bahwa berbagai data laboratorium semuanya menunjukkan virus SARS-CoV-2 tidak lagi aktif di tubuh Trump.


"Tes antigen negatif berulang, diambil dalam konteks data klinis dan laboratorium tambahan, termasuk viral load, RNA sub genomik, dan pengukuran ambang batas siklus PCR, serta penilaian yang sedang berlangsung dari tanggal kultur virus, semuanya menunjukkan kurangnya replikasi virus yang terdeteksi," tulis Conley, seperti dilaporkan CNBC International, Senin (12/10/2020).

Lantas obat apa saja yang dikonsumsi Trump sehingga berhasil negatif Covid-19 kurang dari tujuh hari perawatan? Berikut rangkumannya:

1. Regeneron

Obat pertama yang digunakan dokter kepresidenan merawat Trump adalah Regeneron, REGN-COV2. Ini adalah bagian dari obat Covid-19 eksperimental yang dikenal sebagai antibodi monoklonal: salinan buatan antibodi manusia terhadap virus yang sedang dipelajari untuk digunakan pada pasien dengan penyakit awal.

Koktail Regeneron, yang berisi antibodi yang dibuat oleh perusahaan dan yang kedua diisolasi dari manusia yang pulih dari COVID-19, dirancang sedemikian rupa sehingga kedua antibodinya terikat pada protein lonjakan virus corona, sehingga membatasi kemampuan virus untuk melarikan diri.

2. Remdesivir

Remdesivir merupakan obat buatan Gilead Sciences yang di AS bernama Veklury. Dalam uji klinis yang telah dilakukan obat ini berhasil berhasil mempersingkat masa inap pasien di rumah sakit. Awalnya obat ini merupakan obat Ebola tapi manjur melawan penyakit MERS dan SARS.

3. Deksametanson

Deksametason awalnya merupakan obat peradangan sendi namun dalam uji klinis yang dilakukan peneliti Universitas Oxford manjur melawan corona. Bahkan bisa mengurangi tingkat kematian hingga sepertiga kasus serius.

4. Multivitamin dan Suplemen

Pada awal pengumuman Trump positif corona dan mengisolasi diri di Gedung Putih, Dokter Kepresidenan, Sean Conley mengatakan Trump juga mengkonsumsi peningkat kekebalan tubuh, zinc dan vitamin D, aspirin, dan obat-obat generik lainnya.


(roy/miq) Next Article Temuan Baru! Obat Covid-19 Asal Israel, Diklaim 96% Mujarab

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular