Internasional

Bukan Cuma Manusia, Vaksin Corona Harus Diuji ke Monyet?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
08 October 2020 13:33
Ilustrasi Monyet Bertengkar. (Ist)
Foto: Ilustrasi Monyet Bertengkar. (Ist)

Jakarta, CNBC Indonesia - Uji coba vaksin virus corona (Covid-19) pada manusia rupanya dinilai tidak cukup. Para peneliti primata di Amerika Serikat (AS) kini mendorong penelitian ambisius yang akan melakukan perbandingan sekaligus dari kandidat vaksin Covid-19, menggunakan hewan monyet sebagai alat uji coba.

Para peneliti mengatakan, meskipun 10 kandidat vaksin sudah menjalani tes skala besar pada manusia, tetapi uji klinis tersebut dinilai tidak memberikan data komprehensif yang diperlukan. Termasuk untuk memilih vaksin yang paling aman dan efektif.



Percobaan perbandingan pada monyet, menurut mereka, dapat memberikan hasil efek samping. Dan, seberapa baik vaksin tersebut dalam melindungi manusia dari infeksi dan penyakit hanya dalam hitungan minggu.

"Kita harus melihat dengan saksama semua data dan bertanya pada diri sendiri, 'Apa yang tampaknya bekerja paling baik?'" Kata Nancy Haigwood, pemimpin Pusat Penelitian Primata Nasional Oregon dan merupakan pendukung utama studi monyet komparatif, dikutip dari Sciencemag.



Berbeda dengan uji coba pada manusia yang harus menunggu cukup banyak peserta untuk terinfeksi secara alami guna mengukur nilai vaksin, Haigwood mengatakan, studi tantangan monyet dapat memberikan hasil yang pasti dengan cepat.

Dia mengatakan perbandingan monyet dapat dimulai segera bulan ini dan hanya membutuhkan sekitar 6 minggu untuk memvaksin hewan, dan menilai respons kekebalan dan tingkat perlindungan tubuh mereka.

Belum ada dana penelitian

Sayangnya, percobaan vaksin pada monyet memiliki banyak rintangan sebelum dapat direalisasikan. Salah satunya adalah mengurangi pasokan hewan monyet penelitian di AS, berpotensi menunda penelitian penyakit lain, dan yang paling penting adalah penelitian ini belum memiliki atau mendapatkan dana bantuan.

Haigwood mengatakan dia berharap pemerintah AS akan dengan senang hati mendukung penelitian tersebut, yang akan menelan biaya sekitar US$ 10 juta, dibandingkan dengan US$ 10 miliar yang telah dicurahkan oleh Operation Warp Speed dari administrasi Trump untuk membuat vaksin Covid-19.

Tetapi menghadapi kurangnya minat dari pejabat Warp Speed pada penelitian ini, Haigwood dan rekan di enam pusat penelitian primata nasional lainnya kini beralih ke National Institutes of Health (NIH) untuk mendapatkan dukungan dana.

Sebagai langkah pertama, Pusat Penelitian Primata Nasional Tulane telah mengajukan permohonan hibah US$ 1,7 juta ke NIH untuk mendirikan pusat koordinasi guna mengembangkan teknik standar dan pengumpulan data untuk studi tersebut.

Jika NIH mendukung studi penuh, Haigwood dan rekannya berharap untuk menguji kira-kira 10 vaksin Covid-19. Setiap studi tantangan vaksin membutuhkan delapan sampai 10 monyet rhesus; kelompok plasebo bersama akan membatasi jumlah hewan yang dibutuhkan.

Namun, jika NIH tidak mau mendanai pekerjaan tersebut, kata Haigwood, dia akan beralih ke lembaga filantropi. Dia juga perlu membujuk perusahaan vaksin untuk memasok kandidat mereka.

"Saya akan melakukan apa pun yang diperlukan," kata Haigwood, termasuk "memutar senjata" perusahaan. "Kami bisa mendapatkan banyak sekali informasi sebelum akhir Desember. Tidakkah kamu ingin memilikinya?"

Sementara, Kepala Institut Nasional Penyakit Alergi dan Penyakit Menular (NIAID) Anthony Fauci mengatakan "akan bermanfaat" untuk melakukan studi komparatif yang ketat.

Ia mencatat bahwa hasil hewan dari studi vaksin untuk AIDS dan penyakit menular lainnya juga sulit untuk dibandingkan, mempersulit upaya untuk menerjemahkan hasil mereka ke manusia. Menurut Fauci, inilah yang menjadi salah satu halangan bagi percobaan tersebut.

AS kini menduduki peringkat pertama dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia. Per Kamis (8/10/2020), AS memiliki 7.776.224 kasus positif, dengan 216.784 meninggal, dan 4.983.380 pasien berhasil sembuh, menurut data Worldometers.


(sef/sef) Next Article Good Bye Corona, RI Punya Vaksin Covid Sendiri

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular