China Cari Restu WHO agar Vaksin Covid-19 Dipakai Dunia

Roy Franedya, CNBC Indonesia
06 October 2020 16:48
A worker inspects vials of SARS CoV-2 Vaccine for COVID-19 produced by SinoVac at its factory in Beijing on Thursday, Sept. 24, 2020. A Chinese health official said Friday, Sept. 25, 2020, that the country's annual production capacity for coronavirus vaccines will top 1 billion doses next year, following an aggressive government support program for construction of new factories. (AP Photo/Ng Han Guan)
Foto: AP/Ng Han Guan

Jakarta, CNBC Indonesia - World Health Organization (WHO) mengkonfirmasi China sedang melakukan pembicaraan awal dengan WHO agar vaksin Covid-19 buatannya direstui dan masuk daftar vaksin untuk penggunaan darurat oleh masyarakat global.

Hal ini diungkapkan oleh Socorro Escalate, koordinator untuk obat-obatan esensial dan teknologi kesehatan wilayah Pasifik Barat dalam konferensi pers online, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (6/10/2020).

Prosedur pencatatan penggunaan darurat WHO memungkinkan vaksin dan perawatan yang tidak berlisensi dipakai masyarakat kesehatan untuk kondisi darurat. Ini membantu negara anggota WHO dan badan pengadaan PBB untuk menentukan penerimaan vaksin.

"Secara potensial melalui daftar penggunaan darurat ini kualitas dan keamanan vaksin ini dan kemanjuran dapat dinilai. ..dan kemudian ini dapat disediakan untuk pemegang lisensi kami," ujar Socorro Escalante.

China setidaknya memiliki empat vaksin eksperimental yang berada dalam uji klinis fase tiga. Dua dikembangkan China National Biotec Group (CNBG) yang didukung negara, dan dua sisanya masing-masing dari Sinovac Biotech dan CanSino Biologics.

Mereka diuji di negara-negara seperti Pakistan, Indonesia, Brasil, Rusia, dan Uni Emirat Arab.

Bulan lalu, UEA mengizinkan penggunaan darurat vaksin CNBG, izin darurat internasional pertama untuk salah satu vaksin China, hanya enam minggu setelah uji coba pada manusia dimulai di negara Teluk Arab.

China sendiri sudah menyuntikkan vaksin eksperimental ke ribuan warga negara yang berada di garis terdepan dalam rangka penggunaan darurat. Izin ini diterbitkan pada Juli 2020.

[Gambas:Video CNBC]




(roy/roy) Next Article Vaksin Corona Sudah Ditemukan, 6 Ini Kandidatnya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular