Internasional

Makin Ngeri! CDC: Covid-19 Menular Lewat Udara & Makin Kuat

sef, CNBC Indonesia
06 October 2020 06:43
Infografis/ Jangan Tertipu, Ini 10 Hoax Soal Covid-19/Aristya Rahadian
Foto: Infografis/ Jangan Tertipu, Ini 10 Hoax Soal Covid-19

Jakarta, CNBC Indonesia - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS merevisi panduannya terkait virus corona.

Dalam aturan baru itu, lembaga ini seperti menegaskan bahwa virus penyebab penyakit Covid-19 itu memang dapat menyebar di udara, di mana virus bisa tertinggal dan bertahan beberapa menit hingga berjam-jam.


CDC menyebut ada bukti bahwa orang dengan Covid-19 kemungkinan menginfeksi orang lain yang berada jauh darinya hingga 6 kaki (1,8 meter), dalam ruangan tertutup dan ventilasi buruk.

"Dalam kasus ini, penularan terjadi di ruang yang berventilasi buruk dan tertutup, yang sering melibatkan aktivitas yang menyebabkan pernapasan lebih berat, seperti bernyanyi atau berolahraga," kata CDC dalam sebuah pernyataan seraya menekankan aktivitas bersin dan batuk, dikutip dari CNBC International, Selasa (6/10/2020).



"Orang dapat melindungi diri dari virus yang menyebabkan Covid-19 dengan menjaga jarak setidaknya 6 kaki dari orang lain, mengenakan masker yang menutupi hidung dan mulut, sering mencuci tangan, sering membersihkan permukaan yang disentuh, dan tinggal di rumah saat sakit."

Meski begitu, menurut CDC kontak dekat dengan penderita Covid-19 lebih umum membuat seseorang terinfeksi daripada melalui udara.

Sebelumnya, sekelompok ilmuan AS memberi surat terbuka bahwa aerosol yang tertinggal di udara dapat menjadi sumber utama penularan Covid-19.

"Kenyataannya adalah penularan melalui udara adalah cara utama penularan terjadi dalam jarak dekat dengan kontak yang lama," kata para peneliti dalam pernyataan pers.

Sementara itu, spesialis penyakit menular AS dari Universitas Vanderbilt, mengatakan panduan ini sejalan dengan apa yang dikatakan sains. Ia menegaskan untuk tempat bisnis, di mana banyak orang masuk kerja setiap hari, ventilasi harus dicek ulang.

"Sistem penanganan udara yang dimiliki harus ditinjau, dilihat seberapa efisiennya dan apakah mendapatkan pertukaran udara yang cukup per jam, dan di mana sudut pengap bangunan itu," katanya




(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular