
Buka-bukaan Jokowi Soal Penanganan Corona RI yang Nggak Buruk

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan strategi awal pemerintah dalam menangani wabah pandemi Covid-19 adalah mencari keseimbangan. Pemerintah tak ingin hanya fokus pada masalah kesehatan.
Hal tersebut ditegaskan Jokowi dalam sebuah video yang diunggah Yoututube Sekretariat Presiden mengenai strategi penanganan Covid-19, seperti dikutip CNBC Indonesia, Senin (5/10/2020).
"Saya paham masih banyak tantangan, namun tidak sedikit yang telah kita kerjakan. Singkatnya strategi pemerintah sejak awal adalah mencari titik keseimbangan," tegas Jokowi.
Jokowi menegaskan, kesehatan masyarakat tetap menjadi prioritas pemerintah dalam menangani Covid-19. Namun, bukan berarti pemerintah akan begitu saja mengorbankan perekonomian yang juga terdampak pandemi.
"Jika kita korbankan ekonomi, sama saja kita mengorbankan puluhan juta orang. Ini bukan opsi yang kita ambil, kita harus cari keseimbangan yang pas," katanya.
Jokowi menegaskan, pemerintah sampai saat ini terus berupaya mencari keseimbangan tersebut. Harapannya, masalah kesehatan bisa teratasi, persoalan perekonomian pun tertangani agar beban masyarakat tidak semakin bertambah.
"Tidak perlu sok-sok-an akan me-lockdown provinsi, me-lockdown kota, atau me-lockdown kabupaten karena akan mengorbankan masyarakat. Kita serius mencegah wabah supaya tidak meluas." katanya.
Jokowi menilai, penanganan Covid-19 yang dilakukan pemerintah dalam tujuh bulan terakhir tidak buruk, bahkan dianggap cukup baik. Hal tersebut terlihat dari perkembangan kasus di Indonesia yang masih lebih baik ketimbang negara lain.
"Dalam jumlah kasus kematian, Indonesia jauh lebih baik dari negara lain yang penduduknya besar. Sebaiknya kalau membandingkan ya seperti itu. Indonesia dibandingkan dengan negara kecil, penduduk sedikit, tentu perbandingannya tidak menggambarkan keadaan sebenarnya," jelasnya.
Dalam video tersebut, terlihat posisi angka kematian di Indonesia berada di peringkat ke 23 dengan total 10.972 orang. Adapun 5 besar angka kematian terbesar diduduki oleh Amerika Serikat, Brasil, India, Meksiko, dan Inggris.
Jokowi kemudian berbicara bagaimana pencapaian perekonomian Indonesia di tengah pandemi. Menurutnya, meskipun ekonomi domestik menurun tajam, situasinya masih lebih baik.
"Dalam hal ekonomi, pencapaian kita tidak jelek-jelek amat. Ekonomi kita menurun, ya betul itu fakta. Tapi mana ada negara yang tidak menurun ekonominya. Bahkan ada negara lain yang memikul beban ekonomi yang jauh lebih parah," katanya.
"Bandingkan dengan beberapa negara Asia Tenggara, kinerja ekonomi kita masih baik. Ini fakta," tegas eks Gubernur DKI Jakarta itu.
Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2020 tercatat minus 5,32%, setelah sebelumnya pada kuartal pertama tahun ini masih mencatatkan positif di angka 2,3%.
Pada kuartal ketiga, perekonomian Indonesia hampir pasti masuk ke dalam jurang resesi. Kalangan analis, bahkan pemerintah sudah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi domestik akan kembali mencatatkan minus pertumbuhan.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi: Dunia Tak Bisa Sepenuhnya Bebas dari Covid-19 Jika...