Internasional

19 Ribu Pekerja Amazon Positif Corona, 9 Meninggal

Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
02 October 2020 06:31
Amazon
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC IndonesiaAmazon merilis data komprehensif tentang penyebaran virus corona (Covid-19) di tengah-tengah perusahaan. Dari laporan yang diberitakan CNBC International, terungkap kalau ada lebih dari 19.000 pekerja atau sekitar 1,44% tertular virus corona.

Ini merupakan penghitungan total dari 1 Maret hingga 19 September. Secara rinci ada 19.816 kasus di perusahaan, dari 1,37 juta karyawan, yang berada di lini depan Amazon dan Whole Foods Market di seluruh AS.



Informasi ini dirilis seiring dengan munculnya tekanan dari asosiasi buruh, politisi dan regulator yang berulang kali menekan Amazon untuk membuka data pekerja terinfeksi. Apalagi, di awal pandemi, pekerja khususnya di gudang menilai Amazon tak cukup melindungi karyawan yang sakit dan menutup fasilitas yang terkonfirmasi kasus untuk ditutup.

Amazon sebelumnya menolak membagikan data. Namun dalam rilis Kamis, Amazon mengatakan jumlah total kasus infeksi di AS akan lebih transparan dan kuat jika perusahaan lain merilis data serupa.

"Ketersediaan data yang luas akan memungkinkan kami untuk mengukur kemajuan kami dan berbagi praktik terbaik di seluruh bisnis dan industri," kata perusahaan itu, dikutip Jumat (2/10/2020).

Sementara itu, Amazon juga mencatat delapan kematian pekerja karena Covid-19. Namun itu merupakan angka kematian total dan tidak dijelaskan secara rinci kapan terjadi termasuk data terbaru.

Data itu juga tidak termasuk jaringan Amazon lain, seperti karyawan perusahaan ekspedisi dan pengiriman. Tidak ada data apakah angka tersebut termasuk pengemudi kontrak yang berjumlah 85.000 orang, yang tersebar di AS, Kanada, Inggris, Jerman dan Spanyol.

Tingkat infeksi antar karyawan adalah 42% lebih rendah dari yang diperkirakan sebelumnya, dibandingkan dengan tingkat populasi AS umumnya. Amazon menjelaskan jika tingkat infeksi Amazon sejalan dengan komunitas, jumlah total kasus kemungkinan akan mencapai 33.952.

Perusahaan mengklaim melakukan pengujian setiap hari ke karyawan dan akan meningkatkannya ke 50.000 tes sehari. Ini dilakukan di 650 area di fasilitas Amazon per November.

Dari data CNBC International, perusahaan mengatakan akan menginvestasikan laba Q2 yang diharapkan sebesar US$ 4 miliar ke dalam respons Covid-19 dan akan menghabiskan US$ 1 miliar untuk pengujian sepanjang tahun.

Sebelumnya di April, Walmart- perusahaan ritel terbesar di AS- mengungkapkan bawa 1,5 juta pekerjanya terinfeksi corona. Namun belum ada data terbaru lagi soal kasus hingga sekarang.


(sef/sef) Next Article Harta Lenyap Rp 657 T, Jeff Bezos Sudah Ada Feeling Ga Enak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular