
Vaksin China Dipuji WHO, Vaksin Lain Apa Kabar?

Jakarta, CNBC Indonesia - Chief Scientist World Health Organization (WHO) Soumya Swaminathan memuji vaksin China yang menunjukkan hasil positif lawan Covid-19 pada uji klinis. Lantas bagaimana dengan vaksin lainnya?
Berdasarkan data WHO, per tanggal 22 September 2020, ada 9 vaksin Covid-19 yang sudah memasuki uji klinis fase tiga atau tahap akhir. Empat di antaranya adalah vaksin China. Sisanya, vaksin AstraZeneca, Gamaleya Research Institute, Jassen Pharmaceutical Companies, Moderna, dan Pfizer.
AstraZeneca menggandeng Oxford of University untuk membuat vaksin Covid-19 bernama AZD1222. Uji klinis fase 3 vaksin sempat disetop sementara pada 6 September lalu karena ditemukannya penyakit berbahaya pada salah satu relawan setelah disuntik.
Namun berdasarkan dokumen yang dirilis Oxford penyakit pada relawan tidak muncul karena vaksin. Uji klinis disejumlah negara sudah dilanjutkan kembali tetapi izin di Amerika Serikat (AS) masih ditangguhkan.
"Kami sponsor studi AS. Kami kemudian memberikan semua informasi kepada FDA (Badan Pengawas Obat dan makanan AS_ dan kami menunggu keputusan mereka," ujar CEO AstraZeneca, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (25/9/2020).
Moderna sedang mengembangkan vaksin bernama mRNA-1273. Vaksin ini sedang dalam tahap uji klinis fase tiga dengan melibatkan ribuan relawan. CEO Moderna Stephane Bancel mengatakan kemungkinan besar mereka akan mendapatkan hasil dari uji coba yang menunjukkan soal efektivitas vaksin pada November 2020.
"Jika tingkat infeksi di negara itu melambat dalam beberapa minggu ke depan, ini merupakan skenario terburuk, menurut saya, pada Desember," kata Bancel seperti dikutip dari Boston Globe.
Pfizer Inc menggandeng BioNTech untuk membuat vaksin Covid-19 bernama BNT162. Saat ini uji klinis ini sudah diperluas pada 44.000 relawan. Dalam studi uji klinis yang dirilis baru-baru beberapa peserta yang disuntik menunjukkan efek samping ringan dan sedang.
"Kami yakin, mengingat profil kekebalan yang sangat kuat dan juga profil praklinis, kemanjuran vaksin kemungkinan besar mencapai 60 persen atau lebih," kata Chief Scientific Officer Pfizer Mikael Dolsten, seperti dikutip dari Strait Times.
Updated :
Berita sudah diperbaharui (di-update) serta dicoba untuk di-follow up team CNBC Indonesia mengenai pernyataan Chief Scientist World Health Organization (WHO) Soumya swaminathan dalam Artikel di Bawah Ini :
WHO Disebut Restui Vaksin Corona China, Benarkah?
(roy/miq) Next Article Beda Vaksin Covid-19 AstraZeneca, Pfizer, dan Moderna