Ilmuwan China: Covid-19 Dibuat di Lab Wuhan dalam 6 Bulan

Roy Franedya, CNBC Indonesia
22 September 2020 12:22
Li-Meng Yan. Ist
Foto: Li-Meng Yan. (Ist)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ahli virus China yang melarikan diri ke Amerika Serikat, Li-Meng Yan kembali 'bernyanyi'. Ia menuding virus corona baru penyebab Covid-19 dibuat dengan mudah di Laboratorium selama 6 bulan.

Hal ini diungkapkannya dalam riset yang dipublikasikan dalam website Zenodo. Riset tersebut dibuat oleh Li-Meng Yan dan dua rekannya. Dalam risetnya dia menyebutkan Covid-19 dapat "dibuat dengan mudah" di laboratorium dalam waktu enam bulan.

Melansir 7News, Selasa (22/9/2020, dalam riset itu juga mengklaim bagaimana SARS-CoV-2 "menunjukkan karakteristik biologis yang tidak konsisten dengan virus zoonosis yang terjadi secara alami". Zoonosis adalah proses penularan virus dari hewan ke manusia.

Dalam riset tersebut, Li-Meng Yan juga menepis pernyataan virus corona baru penyebab Covid-19 bermula dari pasar basah (seafood) di Wuhan. Ia juga menolak virus tersebut berpindah dari hewan ke manusia.

"Dalam laporan ini, kami mendeskripsikan bukti genomik, struktural, medis, dan literatur, yang jika dipertimbangkan bersama, sangat bertentangan dengan teori asal mula [virus Covid-19] dari alam," tulis riset milik Li-Meng Yan itu.

"virus Covid-19 dibuat di laboratorium, laboratorium di Wuhan yang dikendalikan pemerintah China."

"Pendapat awal virus ini dari pasar Wuhan ... adalah tipu-tipu (smokescreen). Virus itu tak berasal dari alam."

Menanggapi rilis laporan ini, beberapa ahli biologi evolusioner dan penyakit menular menganggap tak ada informasi baru yang diberikan, membuat banyak klaim tidak berdasar dan kasus ilmiah yang lemah.

"Laporan pra-cetak ini tidak dapat diberikan kredibilitas dalam bentuk apapun saat ini," ujar Andrew Preston, pakar dari University of Bath, Inggris, seperti dikutip dari News.com.

"Laporan ini tidak didasarkan pada interpretasi objektif dari genom SARS-CoV2. Interpretasi yang dibuat tidak didukung data, tidak berdasarkan dan sebagian besar interpretasi tak dijelaskan. Laporan tersebut tampaknya tidak dimulai dengan sebuah hopotesis terbuka tentang asal mula SARS-CoV2."

Jonathan Eisen, ahli biologi evolusi University Of California menyebut laporan tersebut 'dipenuhi dengan klaim yang tidak berdasar."

Li-Meng Yan merupakan mantan pengawas di Hong Kong School of Public Health, sebuah laboratorium rujukan World Health Organization (WHO). Pada April 2020, Li-Meng Yan dilaporkan melarikan diri dari Hong Kong ke Amerika Serikat (AS).

[Gambas:Video CNBC]




(roy/miq) Next Article Virus XBB.1.5 Menggila di AS, Ini Ciri-Ciri Covid Varian Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular