Vaksin Covid-19 China Dijual Akhir Tahun Ini, Harganya?

Roy Franedya, CNBC Indonesia
22 September 2020 06:35
A box for a COVID-19 immunoglobin treatment is displayed at an exhibit by Chinese pharmaceutical firm Sinopharm at the China International Fair for Trade in Services (CIFTIS) in Beijing, Saturday, Sept. 5, 2020. With the COVID-19 pandemic largely under control, China's capital on Saturday kicked off one of the first large-scale public events since the start of the coronavirus outbreak, as tens of thousands of attendees were expected to visit displays from nearly 2,000 Chinese and foreign companies showcasing their products and services. (AP Photo/Mark Schiefelbein)
Foto: Vaksin COVID-19 ditampilkan oleh perusahaan farmasi China Sinopharm di Pameran Internasional China untuk Perdagangan Jasa (CIFTIS) di Beijing, Sabtu (5/9/2020). (AP Photo/Mark Schiefelbein)

Jakarta, CNBC Indonesia - China National Biotec Group (CNBG) sedang dipertimbangkan untuk mendapatkan 'persetujuan bersyarat' oleh Pemerintah China, agar vaksin Covid-19 yang sedang dikembangkannya bisa diberikan kepada masyarakat umum secepatnya.

Vice President CNBG Zhang Yuntao mengatakan vaksin yang dikembangkan perusahaan sedang ditinjau untuk 'persetujuan bersyarat' dari regulator obat negara. Bila diizinkan vaksin tersebut akan tersedia seharga US$88 (600 yuan) atau setara Rp 1,3 juta (asumsi Rp 14.600/US$) atau turun dari sebelumnya 1.000 yuan.

"Saya yakin vaksin kemungkinan besar akan diluncurkan pada akhir tahun ini, tetapi ada ketidakpastian," kata Zhang Yuntao, seperti dikutip dari South China Morning Post, Selasa (22/9/2020). "Jika vaksin disetujui itu dengan kondisi tertentu dan bertujuan untuk imunisasi universal."

Zhang Yuntao mengatakan inokulasi massal merupakan anjuran perusahaan bukan kebijakan resmi. Inokulasi adalah penyuntikan vaksin yang sedang dikembangkan kepada mereka yang bersedia. Penyuntikan ini bukan merupakan bagian uji klinis vaksin Covid-19.

CNBG sendiri memiliki dua vaksin Covid-19 yang sudah memasuki uji klinis fase tiga atau tahap akhir. Vaksin ini sudah disuntikkan pada 350 ribu warga China dalam program inokulasi untuk penggunaan darurat. Mereka yang divaksin adalah kelompok berisiko tinggi seperti petugas kesehatan hingga diplomat.

"Kita perlu memeriksa efek samping [vaksin] dalam jangka panjang, terutama jika ada kejadian buruk yang serius saat terkena virus. Kami hanya akan mendapatkan persetujuan penuh setelah menyelesaikan pengamatan berkelanjutan dalam uji coba fase tiga, "ujar Zhang Yuntao.

Dia mengatakan perusahaan berharap untuk memulai vaksinasi pada kelompok pekerja umum, terutama pekerja seperti kurir yang berhubungan dengan banyak orang.

CNBG sedang menguji dua vaksin yang tidak aktif di hampir 10 negara di luar China, termasuk Brasil dan Uni Emirat Arab. Vaksin sedang diuji pada sekitar 40.000 sukarelawan untuk menetapkan keamanan dan kemanjuran.


(roy/roy) Next Article Wah! 350.000 Warga China Sudah Disuntik Vaksin Corona Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular