Bill Gates Ramal Kapan Corona Berakhir, Dunia Kembali Normal!

Jakarta, CNBC Indonesia - Pendiri Pendiri Microsoft Bill Gates mengatakan optimismenya bahwa kehidupan akan kembali normal seperti sebelum virus corona (Covid-19) mewabah. Dalam wawancara eksklusif dengan Fox News, ia bahkan berujar ini akan berlangsung di pertengahan 2021.

Ada dua hal yang mendasari. Pertama soal vaksin yang kini menunjukkan kemajuan signifikan dan kedua soal corona yang tidak akan mampu bertahan selamanya di dunia.

Baca: Kasus Corona Global Tembus 31,4 Juta, India Makin Susul AS

"Jika persetujuan vaksin akan datang di awal 2021 ... maka pada musim panas mendatang AS akan mulai normal kembali. Dan, pada akhir tahun, aktivitas kita bisa dibilang normal," ujarnya dikutip dari media AS itu, Selasa (22/9/2020).

Ia pun menambahkan akhir terbaik kasus mungkin ada di 2022. Tapi ia tetap optimis di 2021 angkanya akan terus menurun signifikan.

Baca: Waspada! Kasus Covid-19 RI Dekati 250.000, DKI Masih Memimpin

"Jadi Anda tahu, syukurlah teknologi vaksin ada di sana. Bahwa pendanaan datang, bahwa perusahaan menempatkan orang-orang terbaik mereka untuk itu. Itulah mengapa saya optimis ini tidak akan bertahan selamanya," katanya lagi.

Sementara itu, Gates melalui yayasannya telah berkomitmen akan memberikan US$ 650 juta guna memerangi wabah ini. Ia mengaku, dana tersebut akan digunakan untuk memastikan vaksin dapat diproduksi di negara-negara miskin seperti negara maju.

"Kami membantu mendapatkan sejumlah uang dengan sangat cepat untuk pendekatan vaksin terbaik. Dan, kemudian memastikan bahwa, ketika kami mendapatkan vaksin, itu tidak hanya untuk negara-negara kaya," kata Gates lagi.

Saat ini, berdasarkan data Wordlometers, kasus corona global mencapai 31 juta kasus. Di mana sebanyak 968.840 orang meninggal dunia dan 23.092.306 sembuh.

Itu berarti kasus aktif saat ini ada sebanyak 7.407.518 kasus, di mana 7.345.836 (99%) orang sakit dalam kondisi ringan dan 61.682 (1%) dalam kondisi serius atau kritis.

Sebanyak 200 lebih negara terinfeksi. AS berada di posisi pertama dengan 7,4 juta kasus, disusul India 5,5 juta dan Brasil 4,5 juta.

(sef/sef) Next Article Kapan Corona Berakhir? Ini Prediksi Pamungkas Bill Gates