Trump Mau TikTok Dijual 15 September, Atau Ditutup

Roy Franedya, CNBC Indonesia
11 September 2020 18:39
FILE - This Feb. 25, 2020, photo shows the icon for TikTok taken in New York. India is banning 59 apps with Chinese links, saying their activities endanger the country’s sovereignty, defense and security. India’s decision comes as its troops are in a tense standoff with Chinese soldiers in eastern Ladakh in the Himalayas that started last month. India lost 20 soldiers in a June 15 clash. The government says the banned apps include TikTok, UC Browser, WeChat and Bigo Live, as well as the e-commerce platforms Club Factory and Shein, that are used in mobile and non-mobile devices connected to the Internet.(AP Photo, File)
Foto: Logo Tiktok AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Donald Trump memastikan tidak akan memberikan waktu tambahan kepada Bytedance untuk menjual TikTok Amerika Serikat (AS). Bila hingga tanggal 15 September 2020 tak terjual, aplikasi video pendek populer ini akan diblokir.

"Kami akan melihat apa yang akan terjadi. Pilihannya ditutup atau dijual. Jadi kami akan menutup Tiktok di negeri ini dengan alasan keamanan, atau akan dijual," ujar Donald Trump seperti dilansir dari Business Insider, Jumat (11/9/2020).

"Saya tidak akan memperpanjang tenggat waktu, tidak. Itu tanggal 15 September. Tidak akan ada perpanjangan tenggat waktu TikTok."

Sebelumnya, Presiden Donald Trump menerbitkan perintah eksekutif pada awal Agustus 2020, yang memberikan waktu selama 45 hari kepada Bytedance untuk menjual TikTok AS.

Microsft yang berpatner dengan Walmart dan Oracle disebut-sebut sebagai kandidat kuat sebagai pembelinya. Diperkirakan harga jualnya antara US$20 miliar hingga US$30 miliar.

Kontroversi TikTok ini telah memakan korban. Kevin Mayer, CEO TikTok global memutuskan untuk mengundurkan diri padahal dia baru beberapa bulan memimpin perusahaan.

Masalah penjualan TikTok menjadi rumit setelah China mengeluarkan kebijakan baru soal ekspor teknologi ke negara lain. Kemungkinan untuk aksi korporasi ini membutuhkan izin dari Tiongkok.


(roy/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Microsoft Siap Caplok Tiktok, Trump Beri Ultimatum!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular