Bermasalah di AS, Diam-diam TikTok Ekspansi ke Singapura

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
11 September 2020 15:08
Induk Usaha TikTok, Bytedance
Foto: REUTERS/Stringer

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasca bermasalah dengan regulasi di Amerika Serikat, perusahaan pembuat aplikasi video pendek TikTok, ByteDance, berencana menginvestasikan miliaran dolar dan merekrut ratusan karyawan di Singapura selama tiga tahun ke depan.

Hal ini diungkapkan oleh seseorang yang mengetahui masalah tersebut kepada Reuters pada Jumat (11/9/2020).

Tetapi, menurut sumber tersebut, rencana ByteDance tentang menyiapkan pusat data baru di Singapura itu tidak benar. Sumber itu menambahkan bahwa perusahaan yang berbasis di Beijing ini telah meningkatkan pembelian server komputasi awan di Singapura guna mencadangkan data AS untuk keadaan darurat.

Secara terpisah, sumber perusahaan mengatakan TikTok telah memindahkan beberapa insinyur ke Singapura dari China, mulai tahun 2020 ini.

Bloomberg News sebelumnya melaporkan bahwa ByteDance berencana menjadikan Singapura sebagai tempat terdepan bagi negara Asia lainnya sebagai bagian dari ekspansi globalnya.

Investasi tersebut datang karena ByteDance dipaksa untuk menjual aset TikTok di pasar AS dengan tekanan langsung dari pemerintahan Presiden Donald Trump, yang mengutip potensi risiko keamanan nasional karena banyaknya data pribadi pengguna AS yang dikumpulkan oleh aplikasi tersebut.

Menurut laporan Bloomberg pada Kamis (10/9/2020), ByteDance kemungkinan akan melewatkan tenggat waktu 20 September yang diberlakukan oleh Trump untuk penjualan aset, karena peraturan baru Pemerintah China telah mempersulit pembicaraan kesepakatan dengan penawar Microsoft Corp dan Oracle Corp.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Induk TikTok Tiba-tiba Masuk Bisnis Rumah Sakit, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular