RI Rayu Kanada Soal Vaksin Covid-19, Minta Apa?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
10 September 2020 18:28
Menlu RI Retno Marsudi (Kemenlu)
Foto: Menlu RI Retno Marsudi (Kemenlu)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Lestari Priansari Marsudi mengatakan menjaga multilateralisme selama pandemi virus corona (Covid-19) adalah hal yang penting, sebab ini bisa jadi salah satunya sebagai upaya untuk memperoleh vaksin.

Dalam pertemuan ASEAN-Canada Ministerial Meeting, Retno mengajak negara-negara ASEAN dan Kanada untuk menjadi pemimpin dalam menjaga multilateralisme.

Retno mengatakan multilateralisme merupakan platform yang penting untuk menjawab tantangan dunia. Termasuk saat menghadapi waktu yang sulit, salah satunya seperti pandemi Covid-19 saat ini.

"Dalam kaitan ini, prinsip akses setara terhadap vaksin yang aman dan harga yang terjangkau menjadi salah satu bagian penting dari prinsip multilateralisme di masa pandemi," kata Retno dalam press briefing Kemlu, Kamis (10/9/2020) sore.

Ia juga menambahkan jika RI mengajak Kanada untuk memberikan dukungan terhadap inisiatif seperti Global Allocation Framework within the Covax Facilities. "Kita perlu terus mendukung multilateralisme, termasuk di dalam upaya untuk memperoleh vaksin," lanjutnya.

Selain membicarakan multilateralisme, Retno juga menyampaikan soal pemberdayaan perempuan, termasuk dalam konteks pemulihan ekonomi. Menurutnya, penting untuk membantu kaum perempuan dalam menyalurkan potensinya.

"Dukungan terhadap UMKM, termasuk yang dimiliki dan dijalankan oleh kaum perempuan, akan menjadi bagian dari upaya pemulihan ekonomi," papar Retno, menambahkan jika RI mengapresiasi dukungan Kanada bagi implementasi Canada-OECD Project on ASEAN SMEs (COPAS) 2016-2020 dengan nilai 11 juta dolar Kanada.

Tak hanya itu, Indonesia juga mengajak Kanada untuk terus bermitra dan melanjutkan kerjasama dalam isu pemberdayaan perempuan.

"Kanada telah menyampaikan komitmen sebesar 9,1 juta dolar Kanada untuk implementasi Plan of Action ASEAN-Canada 2021-2025, yang akan difokuskan pada kerjasama pengembangan demokrasi untuk menangkal cyber attack dan juga penanganan illegal migrants," tambahnya.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dimulai 12 Januari 2022, Segini Prediksi Harga Vaksin Booster

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular