
OJK: Disrupsi Digital Bikin Ribuan Kantor Cabang Bank Tutup

Jakarta, CNBC Indonesia- Perkembangan teknologi telah menimbulkan disrupsi di berbagai sektor, termasuk sektor keuangan. Salah satu dampaknya adalah penutupan ribuan cabang di daerah, dan juga penambahan ATM yang sudah kurang masif karena peningkatan transaksi secara elektronik.
"Dalam 8 tahun terakhir ribuan kantor bank sudah ditutup, pembukaan ATM juga turun karena banyak bank yang melakukan transaksi secara elektronik. Sebanyak 70-80% transaksi perbankan sudah dilakukan elektronik," kata Deputi Komisioner OJK Institute dan Keuangan Digital OJK Sukarela Batunanggar, Selasa (08/09/2020).
Hal ini membuat perbankan ke depannya harus melakukan perubahan bisnis model menjadi berbasis platform. Kehadiran fintech mulai dari pembayaran hingga peer to peer lending membuat disrupsi semakin nyata, yang terlihat dari pengurangan kantor cabang dalam beberapa tahun terakhir termasuk ATM.
Dia mengatakan konsumen juga mulai berubah dan akan meninggalkan jasa keuangan yang masih melakukan bisnis model yang biasa, dan hanya menawarkan produk generik. Data juga menjadi kebutuhan mendasar bagi industri dan regulator, untuk membuat analisis yang tepat termasuk regulasi yang akan berubah ke depan.
"Regulator ke depan tidak hanya sekedar mengecek compliance (kepatuhan) tetapi melihat pada hasilnya dan ketahanan industrinya," katanya.
Menurut Sukarela, salah satu grup bank besar di tingkat regional menyatakan kalau masih sulit beradaptasi secara nyata di era disrupsi ini. Pasalnya, bank umumnya memiliki mindset dan infrastruktur yang membatasi perubahan.
"Yang bahaya adalah business as usual (jalankan bisnis seperti keadaan normal) padahal situasi kita tidak normal," kata Sukarela.
Jika bank gagal melakukan transformasi menurutnya bisa saja bertahan, namun bisa jadi hanya menjadi service provider atau hanya melayani sektor tertentu yang masih memiliki nasabah loyal.
(roy/roy)
Next Article Bos BCA Ungkap Ancaman Besar yang Buat Bank Ditinggal Nasabah


Ini Reaksi Dunia soal Prancis Resmi Mengakui Negara Palestina

Trump Minta Data Warga RI Ditransfer ke AS, Begini Respons Prabowo!

Belajar dari Eropa, Data Warga RI di AS Bisa Dipakai Buat Ini

Thailand Tolak Mediasi Perang dengan Kamboja, tapi...

Asing Borong Saham Lagi, CDIA Beri Sinyal Bahaya: Bursa Jangan Euforia

Kiamat HP Sebentar Lagi Tiba, Penggantinya Sudah Bermunculan

RI Darurat Bocil! Sekolah Makin Sunyi, Anak-anak Kian Langka
