
Blanja.com Tutup, Kalah Saing dengan Tokopedia & Shopee Cs?

Jakarta, CNBC Indonesia - Telkom memutuskan untuk menutup marketplace Blanja.com. Apakah karena kalah bersaing dengan Tokopedia dan Shopee Cs?
Manajemen Blanja.com akan menghentikan semua kegiatan pembelian mulai 1 September. Alasan utamanya adanya perubahan strategi bisnis. Pasalnya, mulai 1 Oktober 2020 Telkom akan fokus pada bisnis e-commerce di segmen korporasi dan UMKM melalui transaksi Business to Business (B2B). Salah satunya adalah melalui Pasar Digital (PaDi).
"TelkomGroup menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas kepercayaan masyarakat serta stakeholder yang selama ini bergabung dan memanfaatkan fasilitas transaksi retail Blanja.com, terutama para pelaku bisnis di seluruh Indonesia," kata Direktur Digital Business Telkom, Fajrin Rasyid.
Namun menurut Ketua Asosiasi E-Commerce Indonesia (iDEA) Ignatius Untung, ditutupnya Blanja.com karena ada dampak dari kerasnya persaingan di bisnis marketplace. Blanja.com kurang mampu bersaing dengan agresivitas pemain besar seperti Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak.
"Pada 2015-2016 ada 11 pemain besar marketplace di Indonesia. Tetapi apakah pada akhirnya semua bertahan? Saya rasa tidak. Pasar Indonesia tidak butuh banyak e-commerce jika layanan sama dan tidak ada pembeda," terangnya.
Ignatius Untung mencontohkan Amerika Serikat (AS) yang hanya memiliki dua e-commerce utama yakni Amazon dan eBay. China juga sama hanya dikuasai Alibaba Group dan JD.com.
"Penutupan Blanja.com menurut saya murni bisnis. Mungkin shareholder berhitung lagi soal kondisi perusahaan dan berdasarkan hitung-hitungan mereka mungkin tak masuk maka dipilih ditutup atau diganti dengan layanan yang lebih baik," terang Ignatius Untung.
Bila melihat data iPrice tentang Peta e-Commerce Indonesia, Blanja.com jelas kalah bersaing dengan Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak. Tak banyak pengguna yang mengunjungi situs ini.
Pada kuartal II-2020 rata-rata jumlah pengunjung Shopee mencapai 93,44 juta per bulan. Sementara Tokopedia 86,1 juta per bulan, Bukalapak 35,29 juta per bulan. Adapun Blanja.com hanya 947.500 per bulan.
(roy/miq) Next Article Tokopedia Tergeser! Ini Dia Jawara e-Commerce Indonesia
