Xi Jinping Restui Vaksin Sinovac Disuntik ke Warga China

Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
01 September 2020 10:27
FILE - In this Monday, March 16, 2020 file photo, a patient receives a shot in the first-stage study of a potential vaccine for COVID-19, the disease caused by the new coronavirus, at the Kaiser Permanente Washington Health Research Institute in Seattle. On Friday, March 20, 2020, The Associated Press reported on stories circulating online incorrectly asserting that the first person to receive the experimental vaccine is a crisis actor. All participants who volunteered for the test were screened and had to meet a set list of criteria. They were not hired as actors to simulate a role. (AP Photo/Ted S. Warren)
Foto: Ilustrasi Vaksin (AP/Ted S. Warren)

Jakarta, CNBC Indonesia - Regulator kesehatan China dikabarkan merestui penggunaan Vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech untuk keadaan darurat, disuntikkan pada mereka rentan terinfeksi corona seperti petugas medis.

Hal ini diungkapkan oleh seorang sumber yang mengetahui hal ini seperti dilansir dari Reuters, Selasa (1/9/2020). Saat ini vaksin Sinovac bernama CoronaVac sedang melakukan uji klinis tahap akhir di luar China, salah satunya di Indonesia.

Selain Sinovac, pemerintah juga merestui vaksin buatan China National Biotec Group (CNBG) dipakai untuk kondisi darurat. Restui ini diterbitkan pada Juli 2020 lalu.

Pada Juni lalu, China meluncurkan program pengguna darurat vaksin Covid-19, yang diberikan kepada karyawan perusahaan pemerintah yang bepergian ke luar negeri. Militer China juga menyetujui pengguna vaksin CanSino Biologics.

"Pemerintah mengizinkan penggunaan darurat vaksin pada 22 Juli," ujar Direktur Pusat Pengembangan Sains dan Teknologi Komisi Kesehatan Nasional China Zheng Zhongwei dalam wawancara khusus dengan CCTV.

Menurut Zheng, langkah itu sudah "sejalan dengan dengan hukum yang berlaku". Kendati demikian, Ia tidak memerinci produk kandidat vaksin Covid-19 racikan produsen mana yang digunakan. Pun apakah program itu melibatkan lebih dari satu produk kandidat vaksin Covid-19.

Seperti diketahui, empat dari tujuh kandidat vaksin Covid-19 di dunia dan berada dalam uji klinis fase III diproduksi oleh perusahaan China.


Zheng bilang, petugas medis dan pengawas perbatasan dipilih lantaran kans mereka terinfeksi virus corona baru penyebab Covid-19 lebih tinggi ketimbang masyarakat pada umumnya.



"Sebagian besar kasus di China sekarang adalah imported case. Jadi pengawas perbatasan masuk ke dalam kelompok berisiko tinggi," ujar Zheng.


(roy/roy) Next Article Dimulai 12 Januari 2022, Segini Prediksi Harga Vaksin Booster

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular