Cara Bio Farma Amankan Pasokan Vaksin Covid-19, Bye Corona

Monica Wareza, CNBC Indonesia
31 August 2020 19:25
FILE - In this Monday, March 16, 2020 file photo, a patient receives a shot in the first-stage study of a potential vaccine for COVID-19, the disease caused by the new coronavirus, at the Kaiser Permanente Washington Health Research Institute in Seattle. On Friday, March 20, 2020, The Associated Press reported on stories circulating online incorrectly asserting that the first person to receive the experimental vaccine is a crisis actor. All participants who volunteered for the test were screened and had to meet a set list of criteria. They were not hired as actors to simulate a role. (AP Photo/Ted S. Warren)
Foto: Ilustrasi Vaksin (AP/Ted S. Warren)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bio Farma (Persero) menyebutkan telah mendapatkan komitmen dari Sinovac Biotech Ltd. untuk 210 juta bahan aktif/bulk vaksin Covid-19, CoronaVac yang ditemukannya. Sehingga untuk kebutuhan imunisasi setidaknya Indonesia telah memiliki vaksin sebanyak 260 juta dosis.

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan tahap pertama Indonesia masih baru akan menerima 50 juta bulk mulai November ini hingga Maret 2021. Jumlah ini diperkirakan akan dihabiskan hingga Maret 2021. Sedangkan untuk kebutuhan April-Desember, 210 juta dosis vaksin telah dijanjikan oleh perusahaan untuk didistribusikan ke Indonesia.

"April sampai Desember 2021 kebutuhan kita ada komitmen Sinovac 210 juta dosis vaksin. Jadi 260 juta bisa kita amankan karena nanti akan diprogramkan 130 masyarakat dimana 1 orang 2 dosis, 2 kali suntik ke masyarakat, makanya 260 juta buat masyarakat," kata Honesti di Komisi IX DPR RI, Senin (31/8/2020).

Dia menegaskan, berdasarkan konsep dari organisasi kesehatan dunia (World Health Organization/WHO) untuk mencapai imunitas kelompok (herd immunity) jumlah penduduk yang divaksin ini minimal 70% dari total populasi.

Sehingga, kata Honesti, masih ada ada lag kebutuhan vaksin hampir 100 juta dosis. Pemenuhannya akan dibantu dari vaksin lainnya, seperti kerja sama PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dengan G42 dan Sinopharm.

"Dengan AstraZeneca juga akan ada pembicaraan mengenai supply ke Indonesia. Dan supply dalam negeri Kalbe [PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mereka akan uji klinis," lanjutnya.

"Mudah-mudahan denganĀ  mulai vaksin, di kuartal I-2021 sudah mulai putus rantai penyebaran Covid-19. Ini akan dilakukan bertahap sampai Desember 2021," imbuhnya.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Catat! 26 Juta Lebih Vaksin Covid-19 di RI Sudah Kedaluwarsa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular