
Riset Terbaru! Corona Bisa Tahan Seminggu di Luar Ruangan

Jakarta, CNBC Indonesia - Virus corona ternyata bisa bertahan lebih lama di luar ruangan. Saat sebagian dunia memasuki musim gugur, corona dipercaya bisa bertahan bahkan sampai seminggu lebih.
Hal ini disampaikan dalam sebuah penelitian di Amerika Serikat (AS), yang dimuat dalam situs penelitian bioRxiv. Suhu dan kelembapan yang rendah pada musim gugur membuat virus lebih lama mati, berbeda dengan musim panas di mana virus akan tahan hanya satu hingga tiga hari.
"Kelangsungan hidup corona yang lebih panjang di musim gugur berpotensi menimbulkan serangan wabah baru," tulis tim yang dipimpin oleh Juergen Richt, profesor mikrobiologi veteriner di Kansas State University, dikutip dari South China Morning Post (SCMP).
Penelitian itu juga percaya bahwa virus bisa makin lama bertahan di musim dingin, dengan kelembapan dan suhu yang lebih rendah dari musim gugur. Ada waktu rata-rata virus hidup, yakni delapan jam di gagang pintu baja tahan karat dan 10 jam di jendela atau dua kali lipat durasi hidup di musim panas.
Dalam penelitiannya, tim tersebut menggunakan data iklim Amerika bagian Tengah. Ada 12 negara bagian yakni Illnois, indiana, Iowa, Kansas, Michigan, Minnesota, Missouri, Nebraska, North Dakota, Ohio, South Dakota dan Wisconsin.
Suhu dikontrol pada 13 derajat celcius dan 66% kelembapan relatif untuk musim semi dan gugur. Sedangkan musim panas dijaga di 25 derajat dan 7-% kelembapan.
Virus dioleskan ke permukaan dari 12 bahan yang bersentuhan dengan manusia setiap hari seperti karton, beton, karet, sarung tangan, dan masker N95. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah kelangsungan hidup virus berubah seiring musim.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ilmuwan Singapura Prediksi Corona Berakhir 8 Desember
