Internasional

Kejar Rusia & China, AS Segera Legalkan Vaksin Corona

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
31 August 2020 10:30
FILE - In this Wednesday, March 11, 2020 file photo, a technician prepares COVID-19 coronavirus patient samples for testing at a laboratory in New York's Long Island. Wide scale testing is a critical part of tracking and containing infectious diseases. But the U.S. effort has been plagued by a series of missteps, including accuracy problems with the test kits the CDC sent to other labs and bureaucratic hurdles that slowed the entrance of large, private sector labs. (AP Photo/John Minchillo)
Foto: Vaksi (AP/John Minchillo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS bersiap untuk melewati proses persetujuan federal guna membuat vaksin Covid-19 disalurkan sesegera mungkin.

Dalam sebuah wawancara di The Financial Times, Komisaris FDA Stephen Hahn mengatakan hal ini meski pengujian fase III vaksin belum kelar dilakukan.

Meski begitu, ia menegaskan, upaya 'buru-buru' itu bukan karena tekanan dari administrasi Presiden Donald Trump untuk mempercepat vaksin. Meski sebelumnya, Trump sempat menyebut menginginkan vaksin didistribusikan sebelum Pemilu AS November nanti.



"Terserah (pengembang vaksin) untuk mengajukan otorisasi atau persetujuan, dan kami membuat keputusan atas aplikasi mereka. Jika mereka melakukan itu sebelum akhir fase tiga, kami mungkin menganggapnya sesuai. Kami mungkin menganggapnya tidak pantas, kami akan membuat keputusan," kata Hahn kepada The Financial Times dikutip dari CNBC International, Senin (31/8/2020).

Komentar itu muncul seminggu setelah FDA memberikan otorisasi darurat plasma pemulihan untuk merawat pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit. Izin diberikan walau ada kekhawatiran di antara beberapa pejabat kesehatan bahwa data dari uji klinis terlalu lemah untuk mendukung penerapan pengobatan secara luas.



Hahn mengatakan bahwa dia tidak akan terburu-buru memberikan vaksin hanya untuk menyenangkan Trump.

"Kami memiliki konvergensi pandemi Covid-19 dengan musim politik, dan kami hanya harus melewati itu dan tetap berpegang pada prinsip-prinsip inti kami. Ini akan menjadi ilmu, kedokteran, keputusan data. Ini tidak akan menjadi keputusan politik," kata Hahn.

Dia mengatakan otorisasi darurat dapat digunakan untuk membuat vaksin tersedia dengan aman untuk digunakan oleh kelompok tertentu sebelum uji klinis selesai.

"Otorisasi penggunaan darurat kami tidak sama dengan persetujuan penuh. Standar hukum, medis, dan ilmiah untuk itu adalah bahwa manfaatnya lebih besar daripada risiko dalam keadaan darurat kesehatan masyarakat," papar Hahn. 


China dan Rusia masing-masing telah menyetujui vaksin tanpa menunggu selesainya uji coba fase tiga, yang datang dengan pengujian paling ketat untuk potensi obat baru. Pejabat kesehatan masyarakat di AS dan di tempat lain telah memperingatkan bahwa langkah tersebut bisa jadi tidak aman.

Dari data Worldometers, virus corona telah menginfeksi 6 juta orang di AS. Angka ini mewakili sekitar seperempat dari kasus yang dilaporkan di dunia, menurut data Universitas Johns Hopkins.

Korban tewas di AS telah mencapai lebih dari 182.000. Di dunia ada 25 juta warga yang sudah terinfeksi.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Top! Vaksin Covid Bakal Dibagi Gratis Tapi...

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular