Demi Vaksin Covid-19, RI Gandeng Sinovac sampai AstraZeneca

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
27 August 2020 16:27
Erick Thohir (CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara)
Foto: Erick Thohir (CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah sedang gencar menggandeng sejumlah perusahaan untuk memproduksi vaksin Covid-19. Dua perusahaan sudah menyampaikan komitmennya untuk bekerja sama dalam produksi vaksin bagi warga di tanah air.

Menteri BUMN Erick Thohir menyebut, Sinovac dari China dan G42 dari Uni Emirat Arab (UEA) siap berkolaborasi untuk menghasilkan vaksin Covid-19. Kolaborasi dengan Sinovac dilakukan melalui Bio Farma, sedangkan G42 melalui Kimia Farma.

Pendekatan teknis vaksin yang dihasilkan dua perusahaan tersebut memiliki kesamaan, yaitu berasal dari virus yang dimatikan. Teknologi ini menurut Erick tidak perlu melalui metode hak paten.

"Memang tidak perlu paten karena teknologi udah jalan dari 1970. Karena itu dengan Sinovac kami juga menekankan kita ingin kerja sama tidak hanya proses produksi tapi kita ingin transfer teknologi penggunaan atau produksi vaksin. Kita tahu biofarma punya kemampuan produksi walaupun kebanyakan saat ini generic," kata Erick di sela rapat bersama Komisi IX DPR RI, Kamis (27/8/20).

Selain itu, pihaknya juga menjajaki kerja sama dengan produsen vaksin CanSino Biologics. Namun, penjajakan ini tampaknya lebih alot karena terdapat perbedaan teknis pendekatan dalam produksinya. 

"Ini tentu mempunyai technical approach yang berbeda dengan yang dua disampaikan. Ya itu makanya memerlukan paten, tetapi kalau ditanya apakah ada komitmen daripada transfer teknologi, belum ada," urainya.

Saat ini, Erick menyebut bahwa Indonesia belum memiliki komitmen apapun dari vaksin CanSino. Kendati demikian, dia menjelaskan bahwa vaksin tersebut juga tengah diujikan.

"Kapasitas juga kita belum dapat dari Cansino, dan mereka saat ini sedang juga uji tahap ketiga di Brazil, Chili dan Saudi Arabia," urainya.

Selain itu, Erick Thohir juga berburu vaksin dari negara-negara di luar China dan UEA. Jaringan kerja sama melalui Bio Farma yang sudah terjalin sebelumnya, bakal dimanfaatkan oleh pemerintah.

"Kami tidak berhenti di 2 negara itu karena itu kami juga tetap mengontak kerja sama dengan negara-negara lain, yang memang kita sudah kerjasamakan dengan Bio Farma. Baik AstraZeneca dari Eropa ataupun dari Amerika bersama Melinda Bill Gates Foundation yang bekerja sama dengan beberapa perusahaan Amerika, tetap kita lakukan," urainya.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Erick Thohir: RI Sudah Punya 75,9 Juta Dosis Vaksin Covid-19

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular